Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bom Bunuh Diri di Jepang Dilakukan Pensiunan Tentara
Oleh : Redaksi
Senin | 24-10-2016 | 13:38 WIB
bom-di-jepang.gif Honda-Batam

Ledakan terjadi di Jepang, menewaskan seorang pelaku dan melukai tiga lainnya. (AFP Photo / Jiji Press)

BATAMTODAY.COM, Jepang - Ledakan bom bunuh diri mengejutkan Jepang pada Minggu (23/10), menewaskan seorang pria tua dan melukai tiga orang lainnya di kota Utsunomiya. Dalam penyelidikan polisi diketahui korban tewas adalah seorang pensiunan tentara yang meledakkan dirinya sendiri.

AFP memberitakan, pensiunan tentara Jepang Toshikatsu Kurihara, 72, meledakkan dirinya di sebuah taman di Utsunomiya. Kurihara langsung tewas dan tiga orang terluka akibat terkena pecahan bom.

Ledakan kedua terjadi di dekat tempat parkir yang memicu terbakarnya mobil Kurihara, sementara rumah pria itu yang terletak sekitar 8 km dari taman terbakar. Polisi masih mencari hubungan antara ketiga ledakan tersebut, namun motif ledakan oleh Kurihara dipastikan bunuh diri karena masalah pribadi.

Polisi menemukan surat wasiat di dalam kaus kaki Kurihara. "Saya membayarnya dengan nyawa saya," tulis salah satu kalimat dalam surat tersebut. Diduga, Kurihara mengalami masalah dengan keluarganya. Dia diketahui menghabiskan masa tuanya sendirian di rumahnya.

Dua orang korban luka berusia 64 dan 58 tahun berada dalam kondisi kritis, sementara seorang korban lainnya yang berusia 14 tahun telah stabil. Akibat peristiwa itu, sebuah festival seni di taman itu terpaksa dihentikan.

Saksi mata mengaku mencium bau mesiu dan suara ledakan keras dalam peristiwa tersebut.

Bunuh diri di Jepang memang menurun dalam beberapa tahun terakhir, namun angkanya masih termasuk yang tertinggi di dunia dengan 30 ribu orang mengakhiri nyawanya setiap tahun. Motif bunuh diri beragam, namun yang paling sering adalah karena masalah keuangan, terutama para lansia yang bertahan hidup dengan tunjangan pensiun yang kecil.

Tahun 2015, seorang pria 71 tahun bakar diri di dalam gerbong kereta cepat dari Tokyo menuju Osaka. Insiden itu juga menewaskan seorang wanita berusia 52 tahun yang berada di gerbong itu.

Penggunaan peledak untuk bunuh diri jarang terjadi di Jepang. Beberapa kelompok sayap kiri ekstrem memang pernah menggunakan bom pipa untuk menyerang pangkalan-pangkalan militer AS, namun jumlahnya sedikit.

Insiden ledakan terakhir terjadi pada November tahun lalu saat sebuah bom pipa rakitan meledak di kuil Yasukuni, Tokyo. Tidak ada yang terluka dalam peristiwa tersebut. Seorang warga negara Korea Selatan ditangkap dan divonis empat tahun akibat ledakan itu.

Sumber: AFP
Editor: Udin