Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Duterte Menyesal Pernyataannya Dianggap Serangan Pribadi Terhadap Obama
Oleh : Redaksi
Rabu | 07-09-2016 | 11:15 WIB
Obama-dan-Duterte-ok.gif Honda-Batam

Presiden AS Barack Obama dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte (Sumber foto: AFP )

BATAMTODAY.COM, Vientiane - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, Selasa (6/9/2016), mengaku menyesal atas ucapannya menyebut Presiden AS Barack Obama sebagai "Anak Pelacur" yang dianggap sebagai serangan personal.

Pernyataan ini disampaikan Duterte setelah Gedung Putih membatalkan rencana pertemuan pemimpin Filipina dan Obama yang dijadwalkan digelar di Laos.

"Di samping dampak dari pernyataan keras saya setelah menjawab pertanyaan jurnalis menimbulkan keprihatinan, kami menyesal pernyataan itu dianggap sebagai sebuah serangan terhadap pribadi Presiden AS," ujar Duterte lewat sebuah pernyataan resmi.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Filipina menambahkan, Duterte sebenarnya sangat menghormati Obama dan berkomitmen untuk mempertahankan hubungan kedua negara.

Pada Senin (5/9/2016), presiden berusia 71 tahun itu mengeluarkan kata-kata kasar, ketika menegaskan dia tak akan tunduk terhadap protes Obama, terkait perang melawan narkoba yang sejauh ini sudah menewaskan 2.400 orang.

Pernyataan keras Duterte itu tak lepas dari kritik Washington terhadap kebijakan Duterte karena dianggap berpotensi melanggar hak asasi manusia.

Sumber: APF
Editor: Udin