Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gerak Cepat, Wali Kota Tanjungpinang Siapkan Solusi Atasi Banjir
Oleh : Devi Handiani
Jum\'at | 21-03-2025 | 20:04 WIB
Rapat-Mitigasi-Banjir1.jpg Honda-Batam
Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah mengikuti rapat Mitigasi Dampak Banjir dan Longsor di Mapolresta Tanjungpinang. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pemerintah Kota Tanjungpinang bergerak cepat untuk menangani banjir yang kerap melanda sejumlah wilayah saat hujan deras.

Dalam rapat Mitigasi Dampak Banjir dan Longsor di Mapolresta Tanjungpinang Km 5, Kamis (20/3/2025) malam, Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah, Wakil Wali Kota Raja Ariza, Kapolresta Kombes Pol Hamam Wahyudi, Sekda Zulhidayat, serta perangkat daerah terkait membahas strategi percepatan penanganan banjir.

Menurut Lis, koordinasi lintas sektor sangat penting agar respons terhadap bencana lebih sigap. Oleh karena itu, sinergi antara Pemko, Polri, dan TNI harus diperkuat untuk memastikan upaya penanganan di lapangan lebih terorganisir dan efektif.

"Ada 15 titik banjir dan longsor yang harus segera ditangani. Kita harus bergerak cepat. Pemko tidak bisa bekerja sendiri, perlu keterlibatan semua pihak agar penanganan lebih optimal. Hasil rapat ini juga akan kami bawa ke forum Forkopimda agar langkah konkret bisa segera dijalankan," ujarnya.

Saat ini, tim penanganan bencana memang sudah terbentuk, namun Lis menilai efektivitasnya masih perlu diperkuat.

"Saat terjadi bencana, kita sudah bisa langsung kepada substansinya, siapa melakukan apa dan apa dilakukan oleh siapa. Dengan begitu, penanganan bisa lebih cepat dan tepat. Masyarakat butuh langkah nyata yang dampaknya bisa langsung dirasakan," tegasnya.

Dalam rapat tersebut, Lis menginstruksikan Dinas PUPR untuk segera menyusun rencana kerja terkait penanganan titik rawan banjir di Tanjungpinang. Jika ada yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Kepri, ia akan langsung berkoordinasi agar solusi dapat segera ditangani.

"Kita harus menjawab kebutuhan masyarakat dengan solusi nyata. Saya harap 2025, persoalan banjir yang cukup besar sudah bisa tertangani agar dampaknya tidak lagi merugikan warga Tanjungpinang," ujarnya.

Selain itu, Wali Kota meminta camat dan lurah untuk lebih aktif memantau serta melaporkan kondisi wilayahnya agar langkah penanganan bisa segera diambil. Sekda juga diminta untuk menerbitkan surat imbauan kepada camat dan lurah terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Sementara itu, Kepala BPBD Kota Tanjungpinang, M. Yamin, menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima laporan banjir dan longsor di 15 titik berbeda.

Banjir terjadi di Simpang Bandara Lama arah Kijang, Senggarang, Kampung Bugis, Perumahan Permata Galaxy, Jalan H. Ungar dan Lorong Gatra di Kelurahan Tanjung Ayun Sakti, Jalan Kuantan dan Jalan Damai di Kelurahan Sei Jang, Gang Perkutut di Kelurahan Pinang Kencana, Perumahan Taman Seraya sekitar Masjid Al-Istiqomah RT 04/RW 04 di Kelurahan Air Raja, serta Jalan Banjar RT 02/RW 06 di Kelurahan Air Raja.

Sementara itu, longsor batu miring terjadi di Jalan Puncak Gang Seraya, Kelurahan Kemboja, Senggarang, Perumahan Griya Tanjung Asri dekat kolam renang Areca, serta Perumahan Pondok Kelapa di Kelurahan Melayu Kota Piring. Longsor tanah dan batu miring juga dilaporkan terjadi di RT 01/RW 04, Kelurahan Penyengat.

Selain itu, sebuah dinding rumah warga di Gang Setia RT 003/RW 003 Kelurahan Dompak roboh akibat derasnya arus air. "BPBD bersama TNI, Polri, dan OPD terkait telah melakukan evakuasi warga di titik-titik banjir dan longsor," kata Yamin.

Ia menambahkan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD juga tengah membantu pembersihan rumah warga yang terdampak banjir di Jalan Perkutut, Waduk Srikaton.

"Rumah tersebut kemasukan air bercampur lumpur tanah merah. Saat air surut, endapan tidak bisa keluar karena terhalang tembok tinggi, sehingga kami menggunakan mesin penyedot air dan alat kebersihan lainnya," jelasnya.

Yamin mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, pohon tumbang, dan gelombang pasang, yang berpotensi terjadi akibat cuaca ekstrem.

Editor: Yudha