Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Wagub Kepri Terima Kunjungan Kerja Spesifik Komisi XII DPR RI Terkait Blok East Natuna
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 21-03-2025 | 19:44 WIB
Wagub-Komisi-XII-DPR.jpg Honda-Batam
Wagub Kepri Nyanyang Haris Pratamura menerima kunjungan Kunjungan Kerja Komisi XII DPR RI di Ruang Hang Tuah, Wyndham Panbil Hotel, Batam. (Pemprov Kepri)

BATAMTODAY.COM, Batam - Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Nyanyang Haris Pratamura, menerima Kunjungan Kerja Spesifik Komisi XII DPR RI yang memfokuskan pada pembahasan Blok East Natuna. Pertemuan tersebut berlangsung di Ruang Hang Tuah, Wyndham Panbil Hotel, Batam, Jumat (21/3/2025).

Rapat yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya, turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Kepala SKK Migas, jajaran Direksi PT Pertamina (Persero), Direksi PT Pertamina Hulu Energi, serta pejabat dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Kepri, yaitu Dinas ESDM dan Disperindag.

Dalam sambutannya, Wagub Nyanyang Haris Pratamura menyampaikan ucapan selamat datang kepada rombongan Komisi XII DPR RI di Kota Batam, Kepulauan Riau. "Kehadiran kita semua di sini akan memberikan manfaat berarti, terutama terkait pengelolaan Blok East Natuna," ujarnya.

Wagub menjelaskan bahwa Blok East Natuna merupakan salah satu sumber penyimpan minyak dan gas terbesar yang dimiliki Kepulauan Riau dengan sumber daya gas mencapai 222 triliun kaki kubik (TCF).

"Kondisi pasokan gas di Kepri saat ini, yang berasal dari PGN Regional Sumbagtengsel-Jabar, tengah mengalami penurunan dari tahun 2022 hingga 2024. Hal ini dikarenakan adanya natural decline yang bersumber dari alokasi gas Medco E&P Grissik (MEPG), PEP Asset 2, dan pemasok gas lainnya," papar Wagub.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa kekurangan pasokan tersebut kemudian digantikan melalui pasokan LNG dengan harga yang lebih tinggi, sehingga memberatkan pelaku usaha. "Kondisi ini dikhawatirkan akan terus berlanjut sampai beberapa tahun kemudian, mengingat harga gas pipa 9,49 USD/MMBTU dan harga LNG mencapai 16,77 USD/MMBTU," jelasnya.

Wagub juga menyoroti kondisi sistem kelistrikan Batam-Bintan yang 84 persen bersumber dari pasokan gas. Saat ini sistem kelistrikan berada dalam kondisi siaga dengan Daya Mampu Pasok (DMP) 811 MW dan beban puncak 675 MW, sehingga cadangan daya hanya 136 MW.

"Cadangan daya tersebut menjadi perhatian penting, karena apabila terjadi gangguan pada sisi pembangkit maupun transmisi, maka akan menyebabkan kekurangan daya yang mengakibatkan pemadaman baik di Kota Batam maupun di Pulau Bintan. Ini yang harus kita antisipasi bersama," tegas Wagub.

Wagub Nyanyang juga mengungkapkan rasa syukurnya bahwa saat ini tengah dilakukan pembangunan gas Kepri melalui pembuatan pipa ruas tie-in WNTS Pulau Pemping, guna mengalirkan gas dari wilayah Natuna dan Anambas ke Kepri.

"Pembangunan dilaksanakan dalam tiga tahap, yakni pra konstruksi, konstruksi, dan operasi. Saat ini tengah dilakukan tahap pra konstruksi yang dikerjakan oleh PGN, dan diharapkan seluruh proses akan selesai pada tahun 2026 mendatang," pungkasnya.

Kunjungan kerja ini merupakan bagian dari upaya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memastikan pengelolaan sumber daya energi nasional, khususnya di wilayah Kepulauan Riau, dapat memberikan manfaat optimal bagi masyarakat dan pembangunan daerah.

Editor: Yudha