Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Duterte Pastikan Ledakan di Davao yang Renggut 14 Nyawa Ulah Teroris
Oleh : Redaksi
Sabtu | 03-09-2016 | 11:38 WIB
ledakan-di-PAsar-Malam-Filipina.gif Honda-Batam

Seorang serdadu menjaga lokasi ledakan di Kota Davao, Filipina, Jumat malam. (Sumber foto: APF)

BATAMTODAY.COM, Davao - Ledakan yang terjadi di sebuah pasar malam di Kota Davao, Filipina, Jumat malam ternyata menewaskan 14 orang dan melukai 71 lainnya.

Sebelumnya, dalam berita pertama sesaat kejadian disebut ada 10 korban tewas dan 60 luka-luka.

Davao merupakan kampung halaman Presiden Filipina Rodrigo Duterte, yang terletak di sebelah selatan negeri itu.

Saat kejadian, ledakan ini tak langsung disimpulkan sebagai ledakan bom dan serangan teroris. Bahkan sejumlah saksi mata ada yang menyebut ledakan itu berasal dari tabung gas di tengah pasar malam.

Namun, Presiden Duterte kini telah memastikan bahwa ledakan itu adalah ulah para teroris. Presiden pun memerintahkan penjagaan di kawasan tersebut.

Kini polisi sudah membangun pos penjagaan di akses masuk menuju kota yang berada seitar 980 kilometer sebelah selatan Manila itu.

Seluruh mobil dan truk yang melintas akan diperiksa, termasuk orang yang ada pun akan digeledah.

"Kita harus bersatu menumpas aksi teroris yang buruk ini," kata Duterte.

"Kami akan mengambil urusan ini sebagai pekerjaan polisi untuk melawan teroris," sambung dia lagi.

Ledakan terjadi sekitar pukul 22.00 waktu setempat, Jumat di pasar malam Roxas dekat Universitas Ateneo de Davao.

Selama ini, kawasan itu memang mendapat pengawasan ketat menyusul keberadaan kelompok pemberontak Abu Sayyaf yang berbasis di sana.

Komandan militer regional setempat Letnan Jenderal Rey Leonardo Guerrero sebelumnya sempat mengatakan, hingga saat ini belum jelas apa penyebab ledakan itu.

Seperti dilansir APF, Penyelidikan tengah dilakukan oleh para ahli penjinak bom dan para aparat penyidik.

Kepala Kepolisian Manuel Gaerlan mengatakan, saksi mata mengungkapkan kesaksian bahwa ledakan itu berasal dari tabung gas. Namun, saksi mata lain menyebut insiden itu terjadi dari bahan peledak.

Cuplikan video di televisi menunjukkan kursi-kursi plastik yang porak poranda. Saksi mata menyebut jasad para korban sempat terbaring selama beberapa jam setelah kejadian.

Sumber: APF
Editor: Udin