Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rekonstruksi Pembunuhan di Anggrek Sari Digelar

Masih Infeksi, Peran Sandy Digantikan Rekannya
Oleh : Hendra Zaimi/Ali/Dodo
Kamis | 15-09-2011 | 13:18 WIB
Sandy-rekonstruksi.gif Honda-Batam

Sandy yang masih terluka dipapah dua rekannya saat menjalani rekonstruksi pembunuhan terhadap Dodi dan Risnandar di Perumahan Anggrek Sari. (Foto: Ali)

BATAM, batamtoday - Polresta Barelang menggelar rekontruksi pembunuhan terhadap Dodi dan Risnandar, bos dan karyawan event organizer IMS di Perumahan Anggrek Sari blok F 7 nomor 7 pada Kamis (15/09/11) sekitar pukul 10.50.

Jalannya rekonstruksi tersebut dijaga ketat oleh anggota Reskrim Polresta Barelang dan mendapat dukungan penuh dari anggota Laboratorium Forensik Polresta Barelang serta Polsek Batam Kota. Selain itu, tampak juga petugas dari Kejaksaan Negeri Batam serta wartawan diperboleh meliput dengan leluasa hingga ke dalam rumah.

Tiga tersangka pembunuhan, masing-masing Sandy Triadi Marpaung, Budi dan Ramadhan diikutsertakan. Meski tersangka Sandy masih terlihat tertatih akibat infeksi dari luka terjangan peluru, namun rekonstruksi tetap berjalan terus.

Kondisi ini membuat dua rekannya, Budi dan Ramadhan, terpaksa harus memapah mantan sopir pribadi Dodi itu.

"Rekonstruksi ini digelar untuk menyelaraskan pengakuan Sandy dalam BAP dengan kondisi riil di lapangan," kata Kompol Yos Guntur, Kasat Reskrim Polresta Barelang.

Yos menyebutkan setidaknya terdapat 15 adegan yang harus dilakoni Sandy dan teman-temannya. Namun lantaran Sandy masih dalam kondisi sakit, perannya lantas digantikan oleh kedua rekannya, Budi dan Ramadhan.

Pada adegan pertama digambarkan Sandy mendatangi rumah Dodi dengan mengendarai Yamaha Mio BP 5045 FR. Saat tiba Sandy mengetuk pintu dan dibukakan oleh Dodi, lantas duduk di ruang tamu.

Saat itu Sandy sempat menanyakan gajinya yang tak kunjung dibayar oleh Dodi namun dijawab dengan kalimat, "Besok aku bayar, nanya terus, kayak aku mau kabur aja," demikian jawaban Dodi atas pertanyaan Sandy tersebut.

Usai menjawab itu Dodi lantas masuk kamar dan keluarlah Risnandar. Kemudian Dodi mengajak Sandy berbelanja ke Pasar Mitra Raya, tak jauh dari rumahnya. Namun saat sampai di pasar, ternyata catatan belanja tertinggal. Dodi lantas menyuruh Sandy mengambil catatan tersebut di rumah.

Saat sampai rumah, Sandy mendapati tas miliknya yang ditaruh di ruang tamu telah berubah posisi. Diketahui tas tersebut ternyata telah dibongkar oleh Risnandar. Dengan kondisi kemarahan yang memuncak, Sandy lantas mengambil pisau di dapur lalu menghunjamkan ke leher Risnandar sebelah kanan.

Risnandar yang sempoyongan dan kemudian terjatuh di pangkuan Sandy lalu ditusuk lagi dengan menggunakan pisau pada leher sebelah kiri. Setelah Risnandar dipanstikan tewas, Sandy lantas menyeret jazad rekannya itu di ruang tengah lalu menyimpan pisau di dapur dan kembali ke pasar.

Usai dari pasar, Dodi yang membuka pintu terkejut melihat ceceran darah. Setelah sempat bertanya sesaat, Sandy lantas menusuk Dodi di bagian lehernya hingga tewas. Kedua jazad itu lantas diseret ke dapur.

Adegan rekonstruksi yang dijalankan hanya sampai di diseretnya dua mayat ke dapur.

Menurut Yos Guntur hal tersebut sudah cukup untuk memperkuat BAP atas peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh Sandy.

"Tidak ada pengulangan rekonstruksi. Ini sudah cukup," ujar Yos.

Yos mengatakan kepada Sandy dan dua rekannya akan dikenakan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana juncto pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang ancaman hukumannya yakni hukuman mati atau minimal seumur hidup.