Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Johnson Nilai Mindo Korban Permainan Oknum Polisi Nakal yang Ingin Pertahankan Kekuasaan
Oleh : Surya Irawan
Senin | 08-08-2011 | 16:01 WIB

JAKARTA, batamtoday - Penasihat Indonesia Police Watch (IPW) Johnson Panjaitan menilai AKBP Mindo Tampubulon adalah korban permainan oknum kotor di institusi kepolisian yang melakukan penyalagunaan kekuasaan.

Ia menilai Mindo sengaja dikorbankan agar yang bersangkutan tidak vokal lagi, karena diduga Mindo akan mengungkap kasus kakap yang melibatkan petinggi Polda Kepulauan Riau (Kepri) maupun Mabes Polri sehingga keselamatan mereka terganggu.


"Siapa yang tidak tahu kalau Kepri itu sumber uangnya Polri, makanya tidak heran kalau Mabes Polri mengamini penetapan tersangka Mindo oleh Polda Kepri. Harusnya Mabes Polri mengawasi, bukannya terjebak permainanan Polda Kepri," kata Johnson Panjaitan, Senin, 8 Agustus 2011.

Johnson menegaskan, polisi bersih dan vokal seperti Mindo akan dianggap bisa membahayakan kedudukan para oknum polisi nakal. Sehingga dicari berbagai cara untuk menyingkirkan Mindo yang menjabat Kasubnit II Direskrimus Polda Kepri itu, diantaranya dengan menjadikannya sebagai tersangka pembunuhan istrinya, Putri Mega Umbo (25) yang tengah hamil 3 bulan.

"Kepri ini selama ini surganya penyelundupan, narkoba, judi dan tindak kriminalitas lainnya. Mindo ini dianggap berbahaya mengotak-atik apa yang sudah ada, sehingga harus disingkirkan. Kita semua bisa merasakan, meski itu sulit untuk dibuktikan," katanya.

Menurutnya, gejala untuk mengorbankan Mindo sebagai pesakitan oleh institusinya bisa dilihat dari ralat status penetapan yang bersangkutan, dari sebagai tersangka dan ditahan berubah hanya menjadi wajib lapor saja. Hal itu kemudian dilarat lagi oleh Mabes Polri, bahwa keterlibatan Mindo akan dibuktikan di sidang pengadilan tersangka Ujang alias Gugun Gunawan dan Ros alias Rosma.

"Jadi ada keraguan-keraguan dari polisi untuk menyatakan Mindo terlibat pembunuhan istrinya, termasuk tujuh sekuriti yang semula dinyatakan terlibat tapi tidak terbukti. Indikasinya jelas ada permainan untuk melindungi kekuasaan," katanya.

Johnson mengaku kwatir, Mindo sebagaimana 7 sekuriti perumahan Anggrek Mas 3 Baloi Batam akan dijadikan pesakitan pada sidang Ujang dan Ros, meski fakta-fakta hukum menyatakan mereka tidak bersalah.

"Saya kwatir Mindo dinyatakan terlibat pada saat persidangan tersangka Ujang dan Ros, karena hakim berdalih keterangan di persidangan dianggap fakta hukum. Makanya sekarang BAP-nya sengaja dilemahkan agar para tersangkanya lepas, dan Mindo yang akan dinyatakan bersalah," katanya.

Ia berharap Mabes Polri melakukan pengawasan terhadap penyidikan kasus pembunuhan Putri yang dilakukan Polda Kepri, karena telah menjadi perhatian publik. Mabes Polri, lanjutnya, diharapkan tidak mengorbankan institusi Polri demi melindungi oknum polisi nakal yang berlindung di balik kasus pembunuhan Putri.

"Pengawasan dari Mabes Polri harus jalan agar nanti tidak timbul peradilan sesat, karena nama baik Polri yang akan dipertarukan. Sebab, antara omongan dan kondisi ril saling bertentangan yang bisa dilihat dari penetapan keterlibatan Mindo dan 7 sekuriti," katanya.