Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ujang Cabut BAP Soal Keterlibatan Sekuriti Anggrek Mas 3
Oleh : Ali/Dodo
Sabtu | 23-07-2011 | 11:30 WIB
Ujang.jpg Honda-Batam

Ujang, sang eksekutor dalam pembunuhan Putri Mega Umboh. (Foto: Istimewa)

BATAM, batamtoday - Gugun Gunawan alias Ujang dan dan Rosma alias Ros mencabut keterangannya dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP atas tudingan awalnya saat menjalani penyidikan dalam pengembangan polisi atas keterlibatan para sekuriti Anggrek Mas 3 dalam perkara pembunuhan Putri Mega Umboh, istri AKBP Mindo Tampubolon Kasubdit II Reskrimsus Polda Kepulauan Riau pada Juni lalu. 

Pengakuan kekasih Ros ini diketahui setelah polisi meminta ibu kandung Ujang dari Garut, Jawa Barat untuk mengunjunginya di ruang tahanan Mapolda Kepri kembali pada Juni lalu. Demikian keterangan ini diperoleh melalui Sutan J. Siregar, salah satu tim pengacara dari Ikatan Keluarga Batak Islam (IKBI) Batam mendampingi Nurdin Harahap dan Suprianto, yang mengatakan alasan Ujang mencabut kembali pengakuannya ini karena yang ditakutinya hanya Tuhan dan ibunya itu.

"Ujang diminta oleh ibunya untuk mengatakan sejujurnya kepada polisi tentang pembunuhan ini, katanya sekuriti tidak terlibat," ujar Sutan J. Siregar kepada batamtoday, Jumat, 22 Juli 2011 malam.

Sutan J. Siregar juga mengatakan melalui laporan yang diterimanya dari Juhrin Pasaribu selaku pengacara Ujang dan Ros menyebutkan bahwa pada 18 hingga 20 Juli lalu, Ujang telah merubah Berita Acara Pemeriksaan (BAP) ulang yang diberikannya saat menjalani pemeriksaan 30 Juni lalu.

"Kata Nurdin, Ujang telah memberikan kesaksian ulang di BAP, kalau keseluruhan sekuriti tidak terlibat," kata Sutan setelah mendapat laporan dari dalam tahanan bahwa Ujang mengatakan kesaksian ulangnya itu kepada Suprianto dan sekuriti lain di dalam tahanan.

Sutan mengatakan, isi perubahan BAP yang dilakukan Ujang ini menepis keterlibatan sekuriti ini turut serta ambil peran dalam pembunuhan sadis itu.

"Semua keterangan kedua tersangka (Ujang dan Ros) bertolak belakang dengan fakta karena tersangka ini mendapat tekanan kuat dari polisi," tambahnya, bila memang tidak terbukti, dalam waktu dekat ini kliennya bisa lepas.

Sutan menuturkan, dari keterangan baru seperti yang dikatakan Ujang, pihaknya berharap polisi dapat mengembangkan kasus ini. Bila benar adanya otak pelaku, segera menangkap, dikawatirkan bila dugaan isu pemberitaan aktor intelektual adalah seorang perwira polisi yang sangat dekat dengan korban. Katanya, tidak tertutup kemungkinan saat ini sedang mencoba menghilangkan alat-alat bukti yang dapat mempersulit kerja polisi.

"Kalau iya memang ada aktor intelektualnya, saya harap polisi segera bertindak, jangan didiamkan, bisa-bisa sekarang sedang mencoba menghilangkan alat-alat bukti," cetusnya.