Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Masih Trauma, Bocah SD Korban Pencabulan Terpaksa Tak IKuti Ujian Semester
Oleh : Charles Sitompul
Rabu | 10-12-2014 | 18:46 WIB
ilustrasi_bocah_korban_pencabulan_menangis.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Mawar (bukan nama sebenarnya), korban pencabulan orang tak dikenal (OTK), Selasa (9/12/2014) kemarin, hingga saat ini masih mengalami trauma. Bocah perempuan berusia 6 tahun yang masih duduk di kelas I SD ini terpaksa tidak bersekolah menjelang ujian semester.

Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri, Erry Syahrial, mengatakan, penanganan trauma dan penampungan pada korban saat ini sudah ditangani pihak Rumah Singgah Perlindungan Anak Kota Tanjungpinang. Penanaganannya difokuskan pada kesehatan dan pemulihan psikis anak.

"Setelah selesai melapor dan dimintai keterangan oleh polisi, kemarin korban langsung minta pulang, dan saat ini sudah bersama orang tuanya," ujar Eri Syahrial, Rabu (10/12/2014).

Selain itu, karena masih trauma, orang tua korban dan KPPAD juga telah meminta izin dari guru di sekolah yang bersangkutan agar nantinya dapat mengikuti ujian susulan.

"Kondisinya sudah mulai membaik tetapi masih trauma. Karena usai dianiaya dan dicabuli pelaku,  mulut dan telinga korban juga mengalami memar dan luka. Demikian juga alat vital korban," jelas Erry.

Sementara Kapolres Tanjungpinang, AKBP Dwita Kumu Wardana, mengatakan, sampai saat ini polisi terus melakukan penyelidikan dan memburu pelaku terduga pencabulan tersebut.

"Kita sudah tangani dan bentuk tim. Korban juga sudah kita mintai keterangan. Namun karena masih trauma, belum bisa memberikan ciri-ciri pelaku secara spesifik. Dan beberapa informasi menyangkut ciri pelaku sudah kita dapatkan," jelasnya.

Selain itu, imbuh Dwita, pihaknya juga sudah melakukan visum terhadap korban. Sementara untuk mengantisipasi traumatis, saat ini korban didampingi KPPAD dikembalikan kepada keluarga.

"Mengenai ciri-ciri pelaku akan terus kita koordinasikan dengan keluarga korban. Mudah-mudahan korban dapat lebih terus-terang bercerita pada orang tuanya, dan orang tuanya dapat menyampaikan kepada penyidik untuk ditindaklanjuti," ujar Dwita.

Sebelumnya, bocah kelas I SD, sebut saja Mawar (6) diduga menjadi korban penculikan dan pencabulan oleh seorang pria dewasa yang tidak dikenal (OTK) pada Selasa (9/12/2014). Hal itu diketahui, setelah bocah malang itu, ditemukan sedang menangis, oleh salah seorang ibu di pinggir jalan Desa Wacopek Kabupaten Bintan Timur.

Selain itu, ibu yang mengaku akan membawa anak-nya berobat ke RSUP Provinsi saat itu juga mendapati, kondisi fisik korban berlumuran lumpur, termasuk juga adanya dugaan tanda-tanda kekerasan pada bagian mulut telinga dan kemaluan korban. (*)

Editor: Roelan