Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Habis Pijat di Mall, Dua Turis Singapura Dijambret
Oleh : Romi Chandra
Senin | 01-12-2014 | 17:28 WIB
wn_singapura_dijambret.jpg Honda-Batam
Dua warga Singapura saat melapor di Mapolsek Lubukbaja.

BATAMTODAY.COM, Batam - WMK (56), bersama temannya TMH (42), warga Singapura terpaksa harus mendatangi Mapolsek Lubukbaja untuk membuat laporan kehilangan dokumen-dokumen miliknya. Pasalnya, dua orang wanita ini menjadi korban jambret ketika berada di dekat BCS Mall, Senin (1/12/2014) siang.

Meski sempat melawan dan mempertahankan tas yang berisikan barang-barang berharga miliknya, namun pelaku berhasil membawa harta milik WMK. Akibatnya, 4 lembar kartu kredit, uang yang terdiri dari 500 dolar Singapura dan Rp380 ribu, satu laptop merk HP, satu ponsel serta kartu identitas miliknya raib dibawa kabur.

WMK melalui Karbel Sagala, karyawan Swiss In Hotel, tempat mereka menginap selama di Batam mengatakan, kejadian berawal ketika WMK bersama THM selesai pijat di dalam BCS Mall. Mereka yang berjalan kaki, berniat kembali ke hotel untuk beristirahat.

"Tamu kami ini baru selesai pijat di BCS Mall. Mereka rencana mau balik ke hotel beristirahat degan berjalan kaki," kata Karbel di Mapolsek Lubukbaja, Senin sore.

Namun saat mereka melewati jalan dari BCS Mall yang bisa tembus ke arah Penuin, tiba-tiba datang dua orang pelaku mengendarai sepeda motor dan merampas tas milik WMK.

"Tamu saya sempat mempertahankan tas miliknya. Tapi masih berhasil dibawa kabur, karena pelakunya menggunakan sepeda motor. Kemudian tamu saya kembali ke hotel minta tolong antarkan ke Polsek bikin laporan kehilangan," terangnya.

Sementara itu, salah satu petugas SPK Polsek Lubukbaja, mengatakan, korban mendatangi kantor polisi bukan untuk melaporkan kejadian, tapi membuat laporan kehilangan dokumen-dokumennya agar bisa mengurus ulang semua dokumennya.

"Mereka datang membuat laporan kehilangan dokumen saja, agar bisa diurus lagi. Kalau kejadian tidak mereka laporkan," kata petugas kepolisian singkat.

Editor: Dodo