Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pembiaran Aksi Premanisme Bisa Pengaruhi Iklim Investasi di Batam
Oleh : Romi Chandra
Senin | 01-12-2014 | 11:21 WIB
nasib_siahaan.jpg Honda-Batam
Nasib Siahan, kuasa hukum PT Glory Point.

BATAMTODAY.COM, Batam - Kurangnya sikap tegas aparat penegak hukum, dalam hal ini kepolisian, menindak pelaku kriminalitas, terutama yang mengarah kepada tindak premanisme, dinilai akan berdampak terhadap krisis kepercayaan masyarakat terhadap polisi, dan kurang terjaminnya investor untuk berinvestasi di Batam.

Hal itu diutarakan Nasib Siahan, kuasa hukum PT Glory Point, selaku pengembang Perumahan Glory Home yang dirusak dan dijarah sekelompok massa, Selasa (25/11/2014) lalu. Ia juga mengaku sangat menyayangkan tindakan kepolisian yang masih belum bisa megungkap siapa provokator atau yang mengarahkan massa untuk melakukan pengrusakan di Perumahan Glory Home.

"Jika hanya satu kali saja kejadian ini terjadi, mungkin memang sulit bagi kepolisian mengungkapnya. Tapi ini sudah kali keempat, dan sama sekali tidak ada yang diamankan seperti kejadian sebelum-sebelumnya," kata Nasib, Minggu (30/11/2014) kemarin.

Dengan kondisi saat ini, lanjutnya, masyarakat bisa melihat bagaimana kinerja kepolisian. "Jelas akan berdampak pada investasi di Batam. Karena para ingestor takut berinvestasi, akibat perlakukan premanisme tidak bisa ditindak. Jelas nanti akan lebih banyak lagi tindakan premanisme, pengrusakan dan lain sebagainya terjadi," lanutnya.

Selain itu, ia juga mengakui bahwa warga perumahan yang rumahnya dirusak selalu menuntut keamanan kepada pihaknya, yang seharusnya keamanan itu mereka dapatkan dari kepolisian sebagai penegak hukum.

"Warga perumahan saat ini masih trauma. Mereka semua masih mengungsi dan meninggalkan rumahnya begitu saja. Hal itu karena belum ada tindakan yang seakan ada pembiaran yang dilakukan kepolisian. Mereka tidak ada hubungannya dengan masalah ini. Bahkan rumah yang dirusak juga tidak termasuk kepada lahan yang disengketakan," tambah Nasib.

Sekali lagi ia berharap agar polisi bisa bersikap tegas, sehingga tidak adanya krisis kepercayaan dari masyarakat dan para investor. "Saya berkata seperti ini juga mewakili warga perumahan yang hingga kini masih menuntut jaminan keamanan tinggal di rumahnya sendiri," pungkasnya.

Editor: Dodo