Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sejak Januari, Warga Desa Nyamuk Alami Krisis Air Bersih
Oleh : Nursali
Kamis | 09-10-2014 | 09:25 WIB
krisis_air_anambas.jpg Honda-Batam
Rudi, warga Desa Nyamuk harus berjuang keras mendapatkan air bersih seiring dengan krisis air yang melanda Anambas.

BATAMTODAY.COM, Tarempa - Terhitung dari bulan Januari 2014 seluruh warga Desa Nyamuk, Kecamatan Siantan Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.


Rudi, warga setempat menyebutkan kekeringan air bersih di desa tersebut cukup lama mereka alami, terlebih lagi saat kebutuhan air tersebut semakin meningkat karena istrinya yang melahirkan anak ketiganya.

Mata air di desa yang cuma satu-satunya, menjadi tumpuan warga dari seluruh RT di wilayah tersebut. Alhasil, mereka harus mengantre hingga berjam-jam lamanya demi mendapatkan air.

"Ya terkadang saya tunggu sampai setengah hari Bang, kalau tak banyak yang ambil air, ya saya gantian ambil. Tapi biasanya kalau pagi-pagi tak bisa saya ambi; air. Sebab ibu-ibu juga sudah ada disini, ya kita gantian lah," ucapnya sembari menuangkan air ke jerigen miliknya.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih dalam sehari ia harus mengisi 2 hingga 3 drum untuk keperluan sehari di rumahnya. "Kadang sampai 5 hingga 6 kali saya antar air ini ke rumah pakai kereta sorong yang baru saya beli itu," katanya.

Ia mengungkapkan, bahwa sesungguhnya desa tersebut memiliki waduk tempat penampungan air bersih yang telah setelah dibangun. Untuk memperbaiki waduk yang jebol tersebut, warga desa dipungut kembali sumbangan yang bervariasi sesuai dengan kemampuan ekonomi mereka.

"Ada petugas yang ngutip kemarin, saya kurang paham dia ketua RT mana tapi yang ngutip tu saya kenal namanya Pang Itam. Di akhir tahun 2012 kami dimintai sumbangan untuk perbaikan waduk, sampai sekarang nggak tahu apa cerita waduk itu," bebernya dengan kesal

Bersama warga lainnya, Rudi hanya bisa berharap pemerintah setempat bisa memberikan solusi atas krisis air yang berkepanjangan tersebut.

Editor: Dodo