Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kementerian Perdagangan Stop Impor, Gula asal Thailand Tetap Masuk
Oleh : Dodo
Rabu | 01-06-2011 | 17:09 WIB
Gula-1.gif Honda-Batam

Gula Impor - Kedatangan 9 ribu ton gula impor asal Thailand ke Batam berbanding terbalik dengan kebijakan Kementerian Perdagangan RI yang menghentikan impor gula sejak 15 April 2011 lalu. (Foto: Dodo)

Batam, batamtoday - Kedatangan 9.000 ton gula impor asal Thailand ke Batam pada Rabu, 1 Juni 2011 berbanding terbalik komitmen dari Kementerian Perdagangan yang berjanji tidak akan mengimpor gula kristal putih terhitung tanggal 15 April 2011 lalu.

“Terakhir 15 April 2011. Tidak akan diperpanjang lagi (impor gula),” ungkap  Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu di Batam, beberapa waktu lalu.

Mari menjelaskan perjanjian impor gula sudah hampir seluruhnya teralisasi. Namun soal jumlahnya, Mari tidak menjelaskan. “Udah hampir semuanya,” katanya.

Stok gula pada Januari 2011 sebanyak 781.840 ton. Stok tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan gula nasional sampai musim giling di bulan Mei 2011. Sedangkan untuk April ini, tiga pabrik gula di Lampung sudah mulai menggiling tebu.

Izin impor gula kristal putih (GKP) oleh Kemendag sebanyak 450.000 ton diberikan kepada importir terdaftar (IT) sebanyak 6 BUMN, yakni kepada PTPN X sebanyak 90.000 ton, PTPN IX sebanyak 70.000 ton, PTPN XI sebanyak 90.000 ton, RNI sebanyak 50.000 ton, PPI sebanyak 90.000 ton, dan Bulog 60.000 ton.

Izin impor ini dikeluarkan pada 8 September 2010 untuk periode impor 1 Januari 2011 hingga 15 April 2011.