Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Oknum TNI Pelansir Solar Ditangkap Polisi, Dibebaskan Kawan-kawanya
Oleh : Charles/TN
Rabu | 01-06-2011 | 13:04 WIB

Tanjungpinang, batamtoday - Seorang oknum TNI berinisila RS yang tertangkap tangan tengah mengisi BBM bersubisidi jenis solar dalam jumlah besar di sebuah SPBU di Jalan Tanjung Uban KM 16, Bintan, dilepaskan kawan-kawan satu korpsnya dari penguasaan petugas Reskrim Polres Bintan, Selasa malam, 31 Mei 2011, 



Petugas Reskrim Polres Bintan, demi menghindari terjadinya kesalahpahaman dan bentrok fisik, akhirnya melepaskan oknum TNI berinisial RS tersebut, berikut barang bukti berupa sebuah mobil Daihatsu Taft warna hitam Nopol BP 1624 BY, dan juga ratusan liter di dalam tangkinya.

Keterangan yang dihimpun batamtoday menyebutkan, sebuah Daihatsu Taft hitam dengan Nopol BP 1624 BY, sudah lama menjadi target petugas Polres Bintan dan dicurigai mobil tersebut berfungsi sebagai pelangsir BBM bersubsidi jenis solar, karena setiap mengisi solar selalu dalam jumlah yang besar dan frekuensi pengisianya juga terbilang sering.  

Karena itulah petugas Reskrim Polres Bintan kemudian melakukan pengintaian atas mobil Taft berwarna hitam tersebut.

Pada pengintaian kemarin malam diketahui mobil Taft Hitam tersebut masuk dan ingin mengisi solar di SPBU yang terletak di KM 16 Tanjung Uban. Maka setelah sang sopir, yang belakangan diketahui berinsial RS, selesai mengisi sebanyak 100 liter solar, petugas Reskrim Polresta Bintan pun segera masuk, menyergap dan menahannya untuk meninggalkan areal SPBU. Dan petugas ketika melakukan pemeriksaan, didapati kalau tangki mobil Taft hitam tersebut sudah dimodifikasi sehingga bisa memuat volume besar.

Melihat modifikasi tangki tersebut, polisi pun yakin kalau mobil Taft tersebut berfungsi sebagai pelangsir BBM jenis solar, maka sang sopir RS diminta ikut ke kantor polisi berserta barang buktinya. Namun tidak lama kemudian datang sebanyak tujuh orang bertubuh tegap dengan potongan rambut pendek dan meminta agar petugas Reskrim Polres Bintan melepaskan kawan mereka yaitu sang sopir Taft tersebut.

Kepada petugas. sang sopir, RS, mengaku dirinya sebagai anggota TNI, dan saat diperhatikan petugas di belakang kaca mobil Taft terdapat stiker bertuliskan Kopassus.

"Ini cuma buat makan dan beli rokok saja, jangan begitulah," ujar salah seorang dari mereka kepada polisi.

Namun petugas Polresta berkeras menolak permintaan ketujuh orang tersebut untuk melepaskan RS, karena jawab polisi, RS sudah menjadi target, dan diketahui menimbun solar untuk kemudian dijualnya ke sebuah perusahaan pertambangan yang beroperasi di Tanjungpinang.

"Itu cuma buat makan dan beli rokok saja, tolong dilepaskan, nanti RS dan barang buktinya akan kami antar dan serahkan ke Polres, tetapi sekarang tolong dilepaskan" jawab salah seorang dari mereka dengan nada tegas.

Karena demi menghindari terjadinya kesalahpahaman yang bisa berujung pada bentrok fisik, akhirnya petugas Reskrim Polresta Bintan melepaskan RS.

Kasat Reskrim Polres Bintan, AKP Arif Eriyanto ketika dikonfirmasi per telepon mengakui adanya penangkapan atas RS, namun kemudian dilepaskan lagi karena desakan kawan-kawan korps RS yang mengaku sebagai anggota TNI tersebut.

"Dapat info dari mana, mas," tanya Arif, sebelum akhirnya membenarkan juga adanya kejadian tersebut. Arif selanjutnya mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan kordinasi dengan Korem 033 Wirapratama, yang diaku oleh RS dan kawan-kawanya mereka bertugas disana.  

Sementara itu Kepala Penerangan Korem 033 Wirapratama, Kepri, Mayor Adrizal ketika dihubungi batamtoday per telepon hari ini, Rabu 1 Juni 2011, mengaku dirinya sedang berada di Batam, dan mengaku belum mengetahui adanya peristiwa tersebut.

"Wah, saya pas lagi di Batam, saya belum tahu, tuh, soal itu," kata Adrizal.

Namun dia berjanji begitu sampai di Tanjungpinang, di Markas Korem 033 Wirapratama, dirinya akan segera melakukan penyelidikan dan pengecekan, apakah betul ada oknum TNI berinisial RS telah melakukan penimbunan BBM untuk dijual ke perusahaan dengan modus menggunakan mobil Taft hitam Nopol BP 1624 BY yang telah dimodifikasi tangkinya, yang berfungsi sebagai pelansir BBM bersubsidi jenis solar.

"Nanti saya cek," kata Adrizal lalu menutup teleponya