Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dituduh Bawa Kabur PR Maestro, Dua Pemuda Babak Belur Dihajar
Oleh : Hendra Zaimi
Rabu | 22-01-2014 | 13:06 WIB
korban maestro.jpg Honda-Batam
Roni, salah satu korban pemukulan oleh sekelompok pemuda di Maestro, Kepri Mall.

BATAMTODAY.COM, Batam - Dua orang pemuda bernama Ayang (28) dan Roni (27) babak belur dihajar sekelompok pemuda karena dituduh membawa kabur dua wanita yang bekerja sebagai public relation (PR) Maestro Entertaiment Bilyard and Pub, Kepri Mall.

Kejadian berawal ketika dua wanita PR Maestro bernama Dinda dan Regina hendak menjenguk rekan mereka yang sakit di RS Awal Bros, Selasa (21/1/2014) sekitar pukul 4.00 WIB. Mereka lalu menghubungi Ayang dan Doni, kemudian keempat orang ini janjian bertemu di parkiran RS Awal Bros.

"Kami sering main bilyar di Maestro, jadi sudah kenal dekat dengan mereka berdua. Mereka ingin melihat temannya yang sakit, kami janjian di parkiran RS Awal Bros," kata Ayang, Selasa (22/1/2013).

Usai menjenguk teman yang sakit, sekitar pukul 5.00 WIB, mereka lalu makan di daerah Nagoya. Berhubung sudah pagi, lantas keempat memutuskan untuk menginap di Hotel City View untuk beristirahat.

"Dinda dan Regina tinggal di mess di Kepri Mall. Tapi karena sudah pagi, kami memutuskan untuk menginap di hotel di daerah Nagoya," lanjut Ayang.

Ayang menjelaskan, sekitar pukul 8.00 WIB, dia bersama Roni pamit untuk pergi kerja, sementara Dinda dan Regina masih di hotel untuk beristirahat. Mereka berempat baru bertemu kembali sekitar pukul 19.00 WIB di Hotel City View.

Regina dan Dinda tak menelpon tempatnya bekerja, handphone lowbat. Padahal dia harus masuk kerja jam 19.00 WIB, sementara mereka berdua sudah meninggalkan mess sejak pagi dini hari.

Rupanya, tak pulangnya Dinda dan Regina membuat resah manajemen Maestro dan mengerahkan sekuriti untuk mencari keberadaan kedua wanita asal Medan itu. Sampai akhirnya mereka ditemui di Hotel City View.

Mereka berempat lalu dibawa sekuriti ke Maestro Entertaiment, lalu dibawa masuk ke ruang VIP Barcelona, Ayang dan Roni diinterogasi mengapa membawa kabur dua wanita PR Maestro tanpa ada izin manajemen.

"Saya dan Roni menjawab kalau bukan membawa kabur, tapi janjian ketemu di RS Awal Bros menjenguk teman mereka yang sakit. Dinda dan Regina yang tak masuk kerja karena ketiduran," terangnya.

Tak terima dengan alasan itu, kedua pemuda ini dikeroyok sekelompok pemuda yang diduga orang suruhan manajemen Maestro di ruangan VIP tersebut.

Ayang mengalami luka di bagian tubuh, sementara Roni terpaksa dirawat di RS Awal Bros dan harus menjalani perawatan intensif karena mengalami luka memar dan babak belur serta bocor pada bagian kepala.

Atas perlakuan yang dialami, kasus ini sudah dilaporkan ke Mapolresta Barelang dan berharap polisi menangkap pelaku penganiayaan tersebut.

Sementara itu, manajer Maestro Entertaimen, Norman ketika dikonfirmasi terkait kasus penganiayaan ini masih belum bisa dihubungi, baik melalui sambungan telepon maupun pesan singkat SMS.

Editor: Dodo