Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pengiriman TKI Ilegal dari Kepri Marak, Penangkapan Nol Besar
Oleh : Hendra Zaimi/TN
Senin | 09-05-2011 | 12:44 WIB

Batam, batamtoday - Mabes Polri mengakui pengiriman TKI ilegal dari pelabuhan-pelabuhan tikus di wilayah Kepulauan Riau (Kepri) marak, namun demikian terhitung sejak tahun 2010-2011 tidak ada penangkapan sama sekali alias nol besar.

Demikian diungkap Komjen Pol Imam Sudarjo, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Mabes Polri, saat Sosialisasi Manajemen Penangganan People Smuggling Atau Imgran Legal dan Hukum Traffickng In Person atau Perdagangan Manusia di i Hotel, Batam, Senin 9 Mei 2011.

"Selain Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Sulawesi Utara, wilayah Kperi adalah salah satu wilayah penyelundupan TKI ilegal ke luar negeri, terutama dengan tujuan Malaysia," kata Imam.

Namun pada saat bersamaan, dia mengatakan, sepanjang tahun 2010-2011 sama sekali tidak ada kasus penangkapan TKI ilegal di wilayah Polda Kepri.

"Belum ada penangkapan, untuk pengiriman TKI ilegal di Kepri," kata Imam.

Karena itulah, kata Imam, pihaknya mengatakan melakukan kerjasama dengan instansi terkait, agar pencegahan pengiriman TKI ke luar negeri dapat dicegah.

"Memang pengiriman TKI ilegal lebih besar daripada angka pemulangan TKI," imbuh Imam, dan menurutnya itu banyak dilakukan melalui pelabuhan-pelabuhan tikus di wilayah perairan Kepri.

Kepada wartawan dia mengatakan, kasus perdagangan manusia yang berhasil diungkap Polri pada tahun 2010 di wilayah Kepri, hanyalah perdagangan atas WNA, yaitu warga Afghanistan dan Irak yang berjumlah 18 orang. Ke-18 WNA tersebut transit di Indonesia dan rencananya akan melanjutkan perjalanan ke Australia.

"Kalau penangkapan atas TKI ilegal, belum ada," katanya lagi.