Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemilu Singapura, Moment Perbarui Kekompakan Politik
Oleh : Dodo
Sabtu | 07-05-2011 | 12:21 WIB
Lee_Hsien_Loong.jpg Honda-Batam

Pemilu 2011 - Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong menyebut Pemilu 2011 Singapura sebagai moment untuk memperbarui kekompakan politik. (Foto: Istimewa)

Singapura, batamtoday - Perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2011 di Singapura digunakan sebagai moment untuk memperbarui kekompakan politik para elit bersama rakyat di negeri itu.

"Pemilu adalah waktu untuk memperbarui kekompakan antara rakyat dan pemerintah. Anda harus percaya dan pemerintah yang berturut-turut didukung People's Action Party (Partai Aksi Rakyat) selama 50 tahun akan terus menegakkan kepercayaan ini," kata Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Singapura yang juga Sekretaris Jenderal PAP, seperti dilansir dari Today, Sabtu, 7 Mei 2011.

Lee mengatakan PAP saat ini  telah berubah seiring dengan waktu dengan memperbarui komposisi kepengurusan, kebijakan partai, termasuk pola pendekatan politik kepada pemerintah.

Untuk mewujudkan perubahan itu, Lee melanjutkan, PAP telah meluncurkan sebuah manifesti politik untuk mewujudkan Singapura yang baru yakni "Mengamankan masa depan kita bersama".

Manifesto yang ditangkap dalam tiga komponen kampanye PAP seperti isu-isu jangka panjang yang dihadapi negara itu yakni menyangkut biaya hidup, ekonomi dan pekerjaan, perumahan, pendidikan dan kesehatan.

"Sistem politik kami membantu kita untuk bersatu dan mengatasi tantangan ini menghasilkan pemerintah dengan mandat yang jelas untuk bertindak tegas, sistem yang wujudkan adalah memberikan ruang untuk suara-suara alternatif," kata Lee.

"Apapun hasil pemilu ... akan ada sembilan anggota parlemen dari pihaknya dan setidaknya sembilan anggota parlemen dari oposisi, baik dipilih anggota parlemen atau Non-Constituency anggota parlemen. Tampilan dan isu-isu akan sepenuhnya ditayangkan dan diperdebatkan di Parlemen, sehingga kita dapat menemukan solusi terbaik untuk Singapura," tambah Lee.

Lee juga mengemukakan sikap PAP terkait dengan perubahan internasional, terutama menyangkut ekonomi dan keamanan internasional.

"Masa depan kita menjanjikan, namun wawasan internasional tidak pasti. Menurut (Presiden Bank Dunia) Bob Zoellick, ekonomi dunia adalah salah satu kejutan dari krisis yang menyesakkan dada," tukas Lee.

Lee juga menyebutkan dalam hal keamanan, kematian Osama bin Laden telah membuat dunia sedikit lebih aman, namun dia meminta Singapura tetap waspada terhadap serangan balas dendam di wilayah Asia Tenggara yang banyak dihuni kelompok-kelompok teroris.
 
"Singapura harus waspada untuk serangan balas dendam Asia Tenggara tetap merupakan tempat yang berbahaya, dengan kelompok teroris aktif di negara-negara tetangga," tegas dia

Dalam menghadapi ahaya ini, katanya, Singapura membutuhkan "kepemimpinan yang kompeten dan jujur".

Pernyataan Lee tersebut merupakan argumen yang ditujukan bagi Partai Pekerja bahwa tidak ada waktu yang lebih baik untuk memilih oposisi.