Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polda Kepri Temukan Kejanggalan

13 Awak Kapal Tanker MT Namse Bangdzod Masih Diperiksa
Oleh : Ali / Dodo
Rabu | 04-05-2011 | 20:31 WIB
FILE1454.gif Honda-Batam

Dibajak - Inilah kapal tanker MT Namse Bangdzod yang dibajak di Laut Jawa dan dibuang di perairan Singapura. (Foto: Istimewa)

Batam, batamtoday - Tiga belas awak kapal tanker MT Namse Bangdzod yang dibajak oleh dua unit kapal, masing-masing MT 3 Dolphin dan MT Tere dari Laut Jawa hingga perairan perbatasan Batam-Singapura pada Rabu, 20 April 2011 sekitar pukul 04.00 dini hari lalu, hingga saat ini masih menjalani pemeriksaan Polda Kepulauan Riau.

"Ya, mereka masih kita periksa, karena kami tidak mudah bergitu saja percaya kepada mereka sebagai korban. Karena dalam penyidikan, kita menemukan beberapa kejanggalan dari ke-13 abk kapal yang saat ini masih berstatus korban dan saksi," kata sumber batamtoday di Polda Kepri, Rabu, 4 Mei 2011.

Sumber batamtoday yang merupakan perwira berpangkat Komisaris Polisi ini menyatakan alasan mengapa ke-13-awak kapal, yang mengangkut 1.800 ton bahan bakar minyak, itu belum juga dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing atau diserahkan kepada pihak perusahaan tempat mereka bekerja, karena kasus perompakan bernilai miliaran rupiah ini berbeda dengan kasus-kasus perompakan di laut yang sudah sering ditangani pihaknya.

"Selama ini, setiap kasus perompakan belum pernah perompaknya meninggalkan kapal maupun Anak Buah Kapal (ABK) dengan begitu saja," terangnya mulai terbuka.

Masih kata perwira melati satu ini, perompak lebih dominan membuang seluruh ABK ke laut dan mengambil kapal yang dibajak untuk memperlambat pengejaran instansi berwenang di laut daripada harus menguras seisi kapal, apalagi dengan cara menggandeng kapal hingga di perairan yang penuh dengan patroli keamanan antarnegara. Katanya lagi, hal ini yang membuat kecurigaan penuh dalam peyidikan pihaknya.

"Kami tidak temukan luka atau bekas peukulan pada korban perompakan ini, mereka semua bersih, bahkan sedikit luka calar (gores) tidak kami temukan pada tubuh ke-13 awak kapal itu," terangnya.

Katanya, kecurigaan itu bertambah saat pihak asuransi tempat perusahaan mengasuransikan muatan dan kapalnya datang sesuai yang diklaim perusahaan.

"Apa lagi beberapa hari ini surat asuransi masuk ke kantor, makanya kami tidak semudah itu mengambil keputusan dengan membiarkan ke-13 ABK kapal begitu saja, semuanya punya aturan dan harus mengikuti insting," ujarnya.

Kepada batamtoday, Yakup salah satu ABK kapal tanker (MT) Namse Bangdzod di markas Polair Polda Kepri, Sekupang beberapa waktu lalu mengatakan awal terjadinya perompakan karena kedua kapal yakni MT 3 Dolphin dan MT Tere Saat di Laut Jawa meminta bantuan, karena kedua kapal yang hingga saat ini tidak diketahui keberadaannya itu, kehabisan air bersih untuk diminum.

"Kita tidak menduga aja, kapal yang meminta bantuan air minum sama kita ternyata mau merompak kita," kata Yakop sambil berbaring di bawah pohon jambu bersama beberapa abk kapal lainnya.

Ke-13 ABK (MT) Namse Bangdzod itu yakni Junianto, Erfan Riyadi, Purdiyanto, Bunangsor, Fathur Rokhman, Slamet Pramono, Sunarto, Martono, Doni Akbar, Yakub Anwar, Moh. Rofai, H. Zaenuddin dan satu orang nahkoda, Abdul Yusuf.