Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Narkoba Marak di Diskotik Batam (Bag III)

BD Tak Takut Lagi Transaksi di Area Terbuka
Oleh : Tim Batamtoday
Rabu | 04-05-2011 | 18:06 WIB
obt_geleng_di_pacivic.jpg Honda-Batam

Ekstasi merek Play Boy, salah satu jenis obat terlarang yang mudah didapat di Diskotik Pasific.

Batam, batamtoday - Alunan house musik terdengar memekakan telinga, ketika kami memasuki tempat hiburan Pasific Diskotik yang berlokasi di kawasan Jodoh Batam. Ini adalah hari ketiga penelusuran batamtoday tentang maraknya peredaran Narkoba di tempat hiburan ini.

Jarum jam sudah menunjuk pada angka 01.00 WIB dini hari, 60 menit pertama memasuki hari Rabu 04 Mei 2011, namun bagi penikmat "ajojing" -sebutan clubing, sepertinya waktu masih sore, wajah-wajah mereka terlihat segar, penuh semangat seolah baru saja menemukan surga baru, yang menyediakan semua keindahan. Ekstasi, tentunya.

Menurut sumber batamtoday, sejak beberapa bulan terakhir, peredaran Narkoba jenis ekstasi di Diskotik ini makin menggila. Jika sebelumnya transaksi dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi, dilokasi yang gelap, sekarang malah sebaliknya, seolah memang tak ada hukum yang bisa menembus tempat hiburan ini.

"Memang, dalam beberapa bulan terakhir disini makin bebas. Sekarang bandar sudah berani transaksi di tempat terang, mereka gak takut lagi, transaksi makin vulgar," ujar sumber tersebut.

Setelah mendengar keterangan sumber, kami pun tertarik untuk membuktikan kebenaranya. Kami memasuki area Hall Diskotik. Mencoba berkeliling, sambil mencari bandar yang dimaksud. Sampailah kami di satu tempat, ditengah-tengah pengunjung yang lain. Lokasinya cukup terang, karena cahaya lampu dari arah kasir seperti tanpa halangan. Ternyata memang tidak terlalu sulit mencari akses ke sindikat yang kini beroperasi di dalam tempat hiburan ini.

"Coba kita beli sama itu," ujar sumber kami, sembari telunjuknya mengarah pada seorang pemuda berbadan gelap, mengenakan kaos hitam dipadu celana jeans warna gelap, dengan topi terbalik, berdiri tegak di depan kasir, wajahnya terlihat suram tersorot terangnya lampu kasir.

 Menerima informasi tersebut, batamtoday bergegas menemui pemuda yang dimaksud. Tanpa curiga, tanpa ada pertanyaan apapun, bandar yang berdiri tidak jauh dari kami itu lansung merespon begitu melihat batamtoday mendekat. Seolah dia tahu, apa yang ingin kami tanyakan.

"Barang (Sebutan ekstasi.red) ya bang? kalau yang kelinci (Playboy.red) 180 ribu, yang bagus 250 ribu" ujar pemuda berkaos hitam tersebut.

Sumber batamtoday yang menjadi perantara transaksi, lansung menyerahkan sejumlah uang. Setelah memastikan jumlahnya genap, pemuda tersebut lansung berjalan sekitar 5 meter mendekati sudut. Disana seorang pemuda lain, kali ini berambut panjang, sebahu, dengan kalung rantai warna perak didadanya, terlihat sudah menunggu.

 "Ya, itu tukang bawa barangnya, perhatikan saja, uang tadi pasti diserahkan," ujar sumber batamtoday seolah tahu apa yang akan dilakukan kelompok pengedar ekstasi ini. Tak genap dua menit, barang yang kami inginkan pun sampai ditangan sumber yang menemani batamtoday dalam penelusuran malam ini.

Sebutir ekstasi warna agak pudar, bergambar kepala kelinci. Meski melihat dengan jelas transaksi yang dilakukan sumber batamtoday dengan seorang bandar, empat orang bartender dan satu orang kasir yang berdiri berhadapan seolah tak peduli. Dari mimik wajah mereka, terlihat seperti sedang melihat kejadian yang biasa. Dikatakan sumber batamtoday, jika ingin melihat lebih jauh, kami disarankan tidak beranjak dari lokasi dimana kami saat itu sedang berdiri.Ternyata benar, bandar yang berdiri didepan kami seolah kualahan melayani pembeli. Dalam lima menit saja, ada sekitar 4 kali transaksi. Jika diasumsikan rata-rata angka tersebut, maka dalam satu jam seorang bandar bisa melayani 48 pembeli. Sedangkan jumlah bandar yang mengendalikan peredaran ekstasi di lokasi hiburan ini diduga lebih dari 3 orang. Dengan durasi tempat hiburan tersebut beroperasi 10 jam, yakni pukul 19.00 - 05.00 WIB pagi, maka asumsi penjualan ekstasi dipastikan sangat besar.

"Kalau analisa saya, paling sedikit 500 butir berhasil mereka jual," ujar sumber batamtoday meyakinkan.

Penasaran dengan kemudahan yang kami saksikan, salah satu diantara bandar tersebut kami wawancarai secara tidak resmi. Sebut saja John, -bukan nama sebenarnya. Dia mengakui jika selama ini memang diberi kebebasan untuk menjual ekstasi di lokasi diskotik.

"Ya, namanya cari rejeki, kalau rame biasa jam 3 sudah habis bang," ujar John sembari melayani pembeli.