Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menyingkap Tabir Esek-esek Terselubung di Batam

Karaoke Dinasti I Paksa Wanita Jadi PSK
Oleh : Ali
Sabtu | 30-04-2011 | 16:37 WIB
Human-Trafficking-Ilustrasi.jpg Honda-Batam

Trafficking - Praktek trafficking masih terjadi di Batam seiring dengan adanya temuan seorang wanita yang dipaksa menjadi penjaja seks di sebuah karaoke. (Foto: Istimewa)

Batam, batamtoday -Praktek kejahatan trafficking kembali terkuak di Batam setelah seorang perempuan yang dijadikan budak seks di Karaoke Dinasti I yang beroperasi di kawasan Nagoya berhasil lolos dari cengkeraman para pelaku penjualan manusia itu.

Adalah seorang Susi (18), bukan nama sebenarnya, sudah dapat bernafas lega setelah dirinya berhasil diselamatkan LSM Komite Anti Traficking dan Hak Asasi Manusia (KAT dan HAM) dari lembah hitam bernama Karaoke Dinasti I pada Jumat, 29 April 2011 kemarin.

Sebelum terbebas dari jeratan pebisnis lendir itu, Susi sempat dipekerjakan paksa jadi PSK di Pub dan Karaoke Dinasti I, sejak Minggu 17 April hingga 28 April 2011 lalu.

Susi menceritakan, awalnya dirinya dijanjikan oleh temannya bernama Novi di Medan untuk dipekerjakan sebagai Public Relation (PR) di Pub dan Karaoke Dinasti I di Batam. Karena dijanjikan tidak akan dipekerjakan sebagai PSK, Susi pun berangkat ke Batam pada 15 April 2011 lalu.

"Saya ditipu teman sendiri, satu hari saya di situ (Dinasti I-red) langung disuruh melayani tamu yang memboking saya," kata Susi sambil menutupkan wajahnya, kepada wartawan di kantor KAT dan HAM, Jodoh, Minggu, 30 April 2011.

Susi mengatakan, saat itu, batinnya sangat tertekan dan tak menyangka hidupnya di Batam akan hancur demikian masa depannya juga telah dikotori ulah temannya sendiri.

"Ketika itu saya tidak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa menangis. Mau lari dari tempat itu saya tidak tahu selek beluk Batam, terpaksa saya layani tamu itu," kata Susi.

Bukan hanya sekali, Susi menambahkan, terhitung tangal 17 April hingga 29 April 2011 lalu berada di Dinasti I, dirinya dipaksa melayani tamu hidung belang yang memboking dirinya sebanyak tiga kali dengan bayaran sebesar Rp400 ribu.

"Saya hanya terima Rp 200 ribu, Rp 200 ribunya lagi diambil Mami (Novi). Katanya untuk perusahaan. Saya ini hanya dijadikan sapi perah saja," ujarnya

Selain dibooking, masih pengakuan Susi, dirinya juga dipaksa untuk melayani tamu hidung belang yang menginginkan layanan short time di kamar-kamar yang tersedia di lantai II Pub Dinasti I, dengan bayaran sebesar Rp200 ribu. Dan dirinya hanya menerima setengah dari harga layanan short time yang telah ditarifkan sang Mami.

Ternyata tidak hanya sampai di situ saja penderitaan wanita berparas manis ini. Dirinya mengaku hanya baru beberapa kali makan di kantin belakang Dinasti I, namun tagihannya sudah membengkak.

"Selai itu, saya dan teman-teman yang ada di sana diberi pil KB oleh mami sebagai antisipasi agar tidak hamil. Dan juga ditegaskan selalu menggunakan pengaman alias alat kontrasepsi," aku Susi.

Susi pun berhasil dibebaskan LSM KAT dan HAM dari lembah hiitam bernama Dinasti I pada Jumat, 29 April 2011. Susi pun memberikan kuasa sepenuhnya kepada LSM tersebut untuk mengurusi persoalan dirinya.

"Sesuai permintaan dari korban ini, pihak Dinasti diminta bertanggung jawab moral dan material. Korban minta dipulangkan baik-baik ke tanah kelahirannya, Jakarta," ujar Ilhamsah, Ketua KAT dan HAM.

Ilham menambahkan, pihaknya saat ini masih mencoba menyelidiki kasus tersebut, karena diduga masih banyak susi-susi lainnya di Dinasti I yang diperjualbelikan. Setelah diselidiki dan ditemukan temuan baru, pihaknya akan langsung melaporkan kasus ini ke pihak berwajib.

"Masih kita lakukan pendalaman kasus ini, nanti setelah selesai akan kita laporkan ke pihak polisi, karena terindikasi melanngar UU Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Maka dari itu kita meminta pihak penegak hukum agar benar-benar menindak pengusaha yang telah menyalahi aturan tersebut," terang Ilham.

Sementara itu, bos Pub dan Karaoke Dinasti 1, Akiang, saat dikonfirmasi batamtoday membantah telah mempekerjakaan Susi sebagai PSK. Akiang juga berdalih bawa, pekerjaan itu atas kemauan Susi sendiri tanpa paksaan dari pihaknya.

"Dia sudah keluar, dan itu semua juga atas kemauannya sendiri," ujar Akiang.

Namun, saat kembali dikonfirmasikan awalnya Susi dijanjikan hanya bekerja sebagai pemandu tamu dan setiba di Dinasti I dijadikan PSK, Akiang menyarakan agar bertemu dengan sang mami (Novi).

"Abang datang aja ke kantor, nanti ketemu saja dengan maminya, " ujarnya dengan nada gagap. (Bersambung)