Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Skandal UN di Bintan

SMP 20 Pulau Pucung Bantah Bantu Siswa Jawab Soal Matematika
Oleh : Charles/TN
Jum'at | 29-04-2011 | 11:32 WIB
Siswa_SMP_Saat_Ujian_Nasional.JPG Honda-Batam

Siswa SMP/MTs, mengerjakan soal saat pelaksanaan ujian nasional. (Foto: Charles).

Bintan, batamtoday - Pihak SMP Satu Atap 20 Pulau Pucung, Gunung Kijang, membantah tuduhan yang menyebut sekolah tersebut telah secara koordinatif membantu para siswanya menjawab soal-soal UN bidang studi matematika, yang dilaksanakan pada Selasa 26, April 2011 lalu.

Bantahan tersebut disampaikan langsung oleh sang Kepala Sekolah, Suyatno, kepada batamtoday ketika dimintai tanggapannya, Kamis, 28 April 2011.

"Itu tidak benar. Tolong tunjukan kepada saya, siapa yang mengatakan itu dan apa buktinya," ujar Suyatno terlihat agak emosional. "Tidak benar itu, tidak ada itu," ulangnya lagi.

Suyatno juga membantah kalau pihak sekolahnya telah mengambil soal UN bidang studi Matematika pada hari Sabtu 23 2011 dari Mapolsek Gunung Kijang. Matematika diujikan pada Selasa 26 April 2011.

"Tidak betul itu. Fitnah itu. Kami mengambil soal pada hari H ujian bidang studi matematika diujikan. Kami ambil pada hari Selasa," bantah Suyatno lebih keras dari bantahan yang pertama.

Meski Suyatno membantah, namun sumber batamtoday tetap bersikukuh dengan kesaksian mata kepalanya sendiri bahwa, SMP Satu Atap 20 Pulau Pucung Gunung Kijang, telah melakukan tindakan patut dengan membantu para siswanya menjawab soal-soal matematika pada pelaksanaan UN, Selasa, 26 April 2011.

"Yaa, wajar kalau dia (Suyatno, red) membantah. tetapi saya kan tahu sendiri," ujar sumber yang juga seorang tenaga pendidik.

Dalam hal pengambilan soal matematika pada hari Sabtu 23 April 2011, hal itu dikatakan Kasat Reskrim Polresta Barelang, AKP Aris Rusdianto kepada batamtoday.

"Saya dapat informasi ada sekolah yang sudah mengambil soal ujian matematika pada hari Sabtu," kata Aris, Rabu, 27 April 2011 atau sehari sesudah pelaksanaan UN matematika.