Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Persoalan Mudah Pemerintah Daerah Buat Susah

Hardi S Hood Terkejut Banjir Masih Menggenangi SMPN 28
Oleh : Ali
Senin | 25-04-2011 | 19:49 WIB

Batam, Batamtoday - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal provinsi Kepri, Hardi S Hood, akan memfasilitasi pertemuan antara Pengembang dengan Pemko Batam dan BP Kawasan terkait SMPN 28 yang terus menerus mendapat musibah banjir. Pasalnya, dirinya sangat terkejut saat meninjau kondisi SMP Negeri 28 Batam Kota yang belum juga selesai dengan persoalan banjir.

"Ketika saya meninjau pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun lalu kondisi SMPN 28 sama dengan kondisi saat ini, masih tergenang banjir," heran Hardi saat melakjukan peninjauan pelaksanaan hari pertama UN di SMPN 28, Batam Kota, Senin 25 April 2011.

Maka dengan itu, dalam waktu dekat dirinya akan memanggil pihak-pihak yang bertanggungjawab terutama pihak pengembang untuk membahasa masalah ini, sehingga persoalan yang yang sebenarnya sederhana ini tidak dibuat jadi semeraut.

Mardi selaku Kepala Sekolah SMPN 28 mengatakan kepada anggota DPD Kepri yang membidangi pendidikan mengatakan, banjir sering terjadi akibat rendahnya posisi sekolah dari perumahan-perumahan sekitar. Sehingga meski hujan sebentar sekolah mereka sudah tergenang banjir.

"Drainase disini tidak mampu membuang debit air yang besar pak," terang Mardi kepada Hardi.

Hardi juga terkejut mendengar pernyataan Mardi, bahwa pembangunan  dan perawatan drainase yang telah menenggelamkan sekolah negri yang berada di dalam wilayah kota in,i pendanaanya tidak masuk dalam APBD 2011. 

"Sangat tidak masuk akal dan lucu, persoalan yang sesederhana ini kok penyelesaian berlarut-larut. Masalah ini sudah mencoreng pencitraan kota Batam, karena sekolah ini terletak di kecamatan Batam Kota, yang menandakan berada di tengah kota," cetus Hardi.

Hardi berharap Pemerintah Kota Batam dapat menganggarkannya pada APBD perubahan nanti. Karena, katanya untuk dapat menyelesaikan masalah ini tergantung keinginan pemerintah untuk melaksanakannya.

"Kalau pelaksanaannya diprioritaskan, maka masalahnya juga akan dengan cepat diselesaikan, apa lagi kubangan ini sudah makan korban jiwa, jadi jangan di tunda-tunda lagi," ujar Hardi.