Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penyelesaian Banjir SMPN 28 Batam

Muslim Bidin: Apa Daya Saya, Ini Sudah Urusan Pejabat yang Lebih Tinggi dari Saya
Oleh : Ali
Kamis | 21-04-2011 | 09:50 WIB
Muslim-Bidin.jpg Honda-Batam

Kepala Dinas (Kadis) Pendikan Kota Batam, Muslim Bidin.

Batam, batamtoday - Kepala Dinas (Kadis) Penddiikan Kota Batam beserta Camat Batam Kota, berharap kepada BP Kawasan dapat segera memberikan solusi terbaik untuk Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 28 Batam di kawasan Taman Raya, yang tertimpa bencana banjir bertahun-tahun. 

Demikian dikatakan kedua kepala instansi pemerintah ini, karena genangan banjir menelan korban jiwa seorang siswi kelas VI Sekolah Dasar Negeri (SDN) 06 bernama Rifka Anita Duha (15) pada Rabu 20 April 2011 sekitar pukul 12.45 WIB.

"Selama ini, kita bersama Dinas Tata Kota dan Dinas PU telah berupaya sebaik mungkin. Tapi apalah daya saya, ini sudah menjadi urusan orang yang lebih tinggi dari saya," ujar Muslim Bidin, Kadis Pendidikan Kota Batam, saat melayat ke rumah duka almarhum Rifka Anita Duha (15), di Perum Pesona Asri, Blok A10 No 4, Kecamatan Batam Kota.

Ketika didesak siapa pejabat lebih tinggi yang dimaksud, Muslim enggan menyebutkan. "Tidak etislah, mereka itu atasan kita," jawabnya seolah menunjuk ke Walikota Batam dan wakilnya.

Ditegaskan Muslim, pihaknya bersama instansi terkait selama ini telah membangun drainase untuk menyalurkan curahan air hujan ke laut, namun karena lokasi pembungan saluran berada di sekitar perumahan milik beberapa daveloper, sehingga pelaksaannya tidak berjalan maksimal.

"Meski pembangunan drainasi sudah diupayakan, namun masih belum mampu mengatasi banjir dengan maksimal, karena terhambat oleh perumahan sekitar milik beberapa developer," ujarnya.

Muslim berharap atas musibah ini, BP Kawasan selaku pemberi izin untuk lahan dapat duduk bersama pihak-pihak developer dan instansi terkait dalam rangka mencarikan solusi atas banjir di SMPN 28 ini, sehingga kedepan tidak ada lagi korban jiwa lainya.

"Menurut saya, solusi yang tepat adalah Instansi terkait dan BP Kawasan harus dapat duduk bersama dengan para pengusaha developer. Kalau hanya dari kita, tampa BP Kawasan dan pengusaha developer maka saya kawatir akan ada korban lainnya" ujar Muslim.

Dalam kesempatan yang sama, Saiful Bahri, Camat Batam Kota, sependapat dengan Kadis Pendidikan Kota Batam. Menurutnya genangan air yang telah menjadi danau itu, sebaiknya ditimbun saja, dan dibangunkan drainase yang lebih besar supaya dapat mengalir, sehingga tidak memakan korban. Selain itu, siswa-siswi SMPN 28 itu dapat menerima pelajaran dengan bak.

 "Selama ini para siswa SMPN 28 telah menjadi korban banjir. Setiap hujan, mereka tidak dapat mengikuti mata pelajaran karena harus membersihkan sekolahnya dari kubangan banjir, mereka kan siswa bukan pekerja pembersih sekolah, kalau terus menerus sepert ini, kapan mereka dapat menyerap pelajaran seperti siswa-siswa sekolah lainnya," terang Saiful kepada wartawan.

Saiful juga mengatakan, satu-satunya jalan terbaik adalah developer selaku pemilik lahan harus berbaik hati memberikan sedikit lahannya untuk pembangunan drainase. Lanjutnya, tanpa simpati dari pengusaha itu pembangunan drainase saat ini tidak akan bertahan lama. "Saat ini, drainase yang di bangun pihak PU sifatnya tidak permanen, karena terhalang oleh beberapa perumahan," ujarnya.

Sementara itu, menurut informasi yang diterima batamtoday, lahan pembangunan SMPN 28 merupakan tanah hibah dari salah seorang pengembang. Tidak banyak yang tahu, kenapa Pemko Batam membangun sekolah di atas tanah hibah itu tanpa melakukan penimbunan terlebih dahulu.

"Bukan membela Otorita (BP Batam), hanya saja Pemko tidak boleh lepas tangan. Tanah SMPN 28 itu kan tanah hibah dari pengembang setempat, nah ketika membangun tak dilakukan penimbunan. Coba lihat ke sana, bangunan sekolah kan jelas-jelas di bawah badan jalan. Yaa, jadi genangan air terus," terang sumber yang enggan menyebutkan namanya.