Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Saksi Pembobolan Brankas PT Subsea Bertambah Jadi 16 Orang
Oleh : Hendra Zaimi
Jum'at | 24-05-2013 | 16:48 WIB

BATAM, batamtoday - Penyidikan kasus pembobolan brankas di PT Subsea Services Indonesia, sebuah perusahaan asing asal Amerika Serikat di Komplek Greentown, Bengkong, terus berlanjut, penyidik Polsek Bengkong kini kembali memeriksa 8 orang saksi.

"Kemarin kami memeriksa sebanyak 8 orang saksi lagi, semuanya merupakan karyawan PT Subsea," kata Kapolsek Bengkong, Iptu Hadi Sucipto kepada wartawan, Jumat (24/5/2013).

Dengan diperiksanya delapan orang karyawan, saat ini penyidik telah meminta keterangan dari 16 saksi, sebab sebelumnya telah memeriksa delapan saksi, terdiri dari karyawan PT Subsea dan sekuriti kawasan.

Disinggung tentang apakah ada keterlibatan orang dalam kasus ini, sebab kemarin polisi sempat melakukan pemeriksaan sidik jari terhadap para karyawan, Hadi menjelaskan masih bisa memberikan komentar banyak tentang masalah itu.

"Kasusnya masih lidik, kami belum bisa memberikan komentar lebih banyak sebab anggota di lapangan masih bekerja dan melakukan pengembangan," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, kawanan maling beraksi di PT Subsea Services Indonesia, sebuah perusahaan asing asal Amerika Serikat di Komplek Greentown, Bengkong, Selasa (21/5/2013) dini hari dan berhasil kabur uang dari dalam brankas senilai lebih kurang Rp 350 juta.

Peristiwa pencurian ini pertama kali diketahui oleh karyawan bernama Marasi sekitar pukul 6.45 WIB saat akan masuk kerja dan mengetahui pintu rolling door belakang sudah dirusak pelaku.

Informasi yang dihimpun di lapangan, setelah berhasil masuk ke dalam ruang workshop, pelaku lantas masuk ke dalam kantor kemudian merusak CCtv lalu membongkar brankas yang ada di ruang manajer di lantai dua.

"Sebelum masuk ke kantor, pelaku sempat merusak CCtv," kata Ikhwan, manajer workshop PT PT Subsea Services Indonesia kepada wartawan.

Menurut dia, pelaku kemudian mengacak-acak ruang manajer, lalu membawa brankas ke ruangan meeting dan membongkarnya menggunakan palu, linggis dan tabung coating torche yang diambil pelaku dari ruang workshop.

Disinggung tentang kerugian, Ikhwan mengatakan pelaku berhasil membawa kabur uang tunai dalam bentuk rupiah dan dolar serta perhiasan emas milik manajer yang ada di dalam brankas.

"Kalau ditaksir kerugian sekitar Rp 350 juta," jelasnya.

Editor: Dodo