Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bandung dan Bogor, Diduga Terkait Jaringan Malaysia-Indonesia
Oleh : Redaksi
Sabtu | 14-12-2024 | 13:44 WIB
Wakabareskrim.jpg Honda-Batam
Wakil Kepala Bareskrim Polri, Irjen Asep Edi Suheri. (Humas Polri)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Tim gabungan Bareskrim Polri, Polda Jawa Barat, dan Bea Cukai berhasil mengungkap keberadaan dua pabrik narkotika yang beroperasi di kawasan perumahan di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Narkotika yang diproduksi di lokasi ini diduga akan diedarkan menjelang perayaan malam tahun baru.

Wakil Kepala Bareskrim Polri Irjen Asep Edi Suheri mengungkapkan, penggerebekan ini bermula dari temuan paket mencurigakan di Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.

Penemuan tersebut menjadi titik awal penyelidikan yang mengarahkan polisi ke dua laboratorium narkoba di wilayah berbeda, yakni Komplek Podomoro Park, Bojongsoang, Bandung dan Kelurahan Nanggewer, Cibinong, Bogor.

"Temuan awal ini mengarah pada jaringan peredaran narkoba antara Malaysia dan Indonesia. Kedua lokasi laboratorium sengaja disamarkan di kawasan perumahan untuk menghindari perhatian dan kecurigaan warga," ujar Irjen Asep, saat konferensi pers, Jumat (13/12/2024), demikian dikutip laman Humas Polri.

Dalam operasi tersebut, polisi menangkap tiga tersangka yang memiliki peran berbeda dalam mengoperasikan pabrik narkoba. Tersangka pertama, berinisial SR, ditangkap di Cibinong. Dari mobil miliknya, polisi menyita barang bukti berupa cairan happy water dan liquid yang diduga sebagai hasil produksi pabrik tersebut.

Penggerebekan kemudian dilakukan di rumah SR di Kelurahan Nanggewer, di mana ditemukan berbagai bahan baku narkotika. Selanjutnya, penyelidikan mengarah ke lokasi kedua di Komplek Podomoro Park, Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Di lokasi ini, polisi menangkap dua tersangka lainnya, yakni SP dan IV.

Barang bukti yang disita dari kedua lokasi meliputi: Mesin produksi narkotika, termasuk dua mesin mixer merek Spiral; Bahan baku cairan narkotika; dan Berbagai peralatan laboratorium.

"Modus operandi para tersangka adalah menyamarkan aktivitas produksi di kawasan pemukiman agar tidak menimbulkan kecurigaan," jelas Irjen Asep.

Pengungkapan ini diyakini terkait dengan jaringan narkoba internasional yang melibatkan jalur distribusi dari Malaysia ke Indonesia. Kepolisian saat ini terus melakukan penyelidikan mendalam untuk mengidentifikasi aktor-aktor lain yang terlibat dalam jaringan tersebut.

"Operasi ini menunjukkan keseriusan kami dalam memutus rantai peredaran narkotika, terutama menjelang malam tahun baru, di mana permintaan barang haram ini cenderung meningkat," tambah Irjen Asep.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap aktivitas mencurigakan di lingkungan tempat tinggal. "Peran aktif masyarakat sangat penting dalam mendeteksi potensi pelanggaran hukum, termasuk peredaran narkoba. Segera laporkan jika ada hal yang mencurigakan," tegasnya.

Keberhasilan penggerebekan ini menjadi bukti komitmen aparat dalam memberantas narkotika di Indonesia. Dengan fokus pada jaringan internasional, polisi berharap dapat mengurangi peredaran barang haram ini yang kerap menjadi ancaman serius bagi generasi muda.

Penyelidikan terus berlanjut, dan aparat menjanjikan tindakan tegas terhadap siapa pun yang terlibat dalam peredaran narkoba, baik di tingkat lokal maupun internasional. "Kami akan terus mengejar jaringan ini hingga ke akar-akarnya," tutup Irjen Asep.

Editor: Gokli