Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jaga Daya Saing Industri Nasional, Presiden Prabowo Instruksikan Regulasi TKDN Lebih Fleksibel dan Realistis
Oleh : Redaksi
Rabu | 09-04-2025 | 09:24 WIB
sarasehan-ekonomi.jpg Honda-Batam
Presiden Prabowo Subianto, dalam dialog Sarasehan Ekonomi yang diselenggarakan di Menara Mandiri, Jakarta, pada Selasa (8/4/2025). (Foto: Setkab)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menginstruksikan kepada jajaran pemerintah untuk merevisi kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) agar lebih fleksibel dan realistis.

Langkah ini bertujuan untuk menjaga daya saing industri nasional di tengah kompetisi pasar global. Arahan tersebut disampaikan Presiden dalam dialog Sarasehan Ekonomi yang diselenggarakan di Menara Mandiri, Jakarta, pada Selasa (8/4/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menekankan pentingnya pendekatan pragmatis terhadap penerapan TKDN, tanpa mengesampingkan semangat nasionalisme.

"TKDN itu niatnya baik, untuk nasionalisme. Tapi kalau dipaksakan secara kaku, justru bisa membuat kita kalah bersaing. Saya sangat mendukung agar TKDN dibuat lebih fleksibel, bahkan bisa digantikan dengan insentif," ujar Presiden Prabowo, dalam pidatonya, demikian dikutip laman Setkab.

Presiden juga meminta agar para menteri dan pembuat kebijakan tidak sekadar menambah persentase kandungan lokal melalui regulasi, melainkan memperhatikan aspek fundamental seperti pendidikan, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang menunjang kemampuan dalam negeri.

"Masalah konten dalam negeri itu bukan hanya soal angka dalam regulasi. Itu soal kemampuan bangsa, dan itu berkaitan langsung dengan kualitas pendidikan dan sains. Jadi jangan hanya menaikkan TKDN lewat aturan, tapi benahi fondasinya juga," tegasnya.

Pernyataan ini menandai komitmen Presiden Prabowo dalam menciptakan kebijakan industri yang adaptif, dengan tetap menjunjung semangat kemandirian nasional namun tidak mengorbankan daya saing di pasar internasional.

Editor: Gokli