Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kemenparekraf Dorong Penguatan Keamanan dan Keselamatan di Destinasi Wisata
Oleh : Redaksi
Selasa | 15-10-2024 | 12:44 WIB
kapal-phinisi.jpg Honda-Batam
Kebakaran kapal Phinisi Maheswari di Labuan Bajo. (Kemenparekraf)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus memperkuat langkah-langkah untuk memastikan keselamatan dan keamanan di berbagai destinasi wisata Indonesia.

Upaya ini dilakukan menyusul beberapa insiden yang mencoreng citra pariwisata, seperti penjambretan terhadap wisatawan mancanegara di Banyuwangi dan kebakaran kapal Phinisi Maheswari di Labuan Bajo.

Dalam konferensi pers "The Weekly Brief with Sandi Uno" yang diadakan secara hybrid di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (14/10/2024), Nia Niscaya, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, menyatakan bahwa insiden-insiden tersebut telah menyoroti pentingnya penerapan langkah preventif yang lebih ketat di destinasi wisata.

"Peristiwa-peristiwa ini berdampak pada citra pariwisata kita. Oleh karena itu, langkah preventif yang lebih strategis harus diterapkan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan semua wisatawan, baik lokal maupun mancanegara," ujar Nia, demikian dikutip laman Kemenparekraf.

Tragedi Kebakaran Kapal di Labuan Bajo

Fransiskus Xaverius Teguh, Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi yang juga Plt Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas kebakaran kapal Phinisi Maheswari di perairan Labuan Bajo. Ia menegaskan bahwa peristiwa tersebut menyoroti pentingnya pemantauan ketat terhadap kapal-kapal wisata dan perlunya memperhatikan kondisi cuaca yang semakin tidak menentu.

"Kami menekankan pentingnya keselamatan wisatawan, termasuk dalam memastikan kelayakan kapal sebelum berlayar dan memahami kondisi cuaca. Wisatawan juga diharapkan untuk lebih berhati-hati dan mencari informasi lengkap tentang keselamatan sebelum berwisata," ujar Frans.

Menurutnya, kecelakaan yang berulang akan berdampak negatif terhadap kepercayaan wisatawan terhadap destinasi seperti Labuan Bajo. Oleh karena itu, peningkatan standar keselamatan harus menjadi prioritas utama.

Penanganan Cepat Kasus Penjambretan di Banyuwangi

Sementara itu, Taufik Rohman, Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, memberikan penjelasan terkait insiden penjambretan yang dialami wisatawan asal Belgia. Ia menegaskan bahwa kepolisian Banyuwangi telah bergerak cepat menangkap pelaku dan menyelesaikan kasus tersebut.

"Kejadian ini membuktikan bahwa kita harus selalu waspada, meskipun situasi terlihat aman. Kejahatan yang tidak direncanakan bisa terjadi kapan saja ketika ada peluang," jelas Taufik.

Ia juga mengimbau wisatawan untuk selalu berhati-hati, terutama saat bepergian sendirian di daerah yang sepi. Dengan kewaspadaan tinggi, wisatawan diharapkan dapat menghindari potensi kejahatan.

Langkah Serius untuk Jaga Reputasi Pariwisata

Melalui serangkaian upaya penguatan keamanan ini, Kemenparekraf berharap dapat menjaga dan meningkatkan citra pariwisata Indonesia di mata dunia. Pemerintah juga akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang lebih aman dan nyaman bagi semua wisatawan.

"Kita semua harus bekerja sama agar insiden seperti ini tidak terulang. Keselamatan dan keamanan wisatawan adalah prioritas utama untuk menjaga reputasi destinasi wisata kita," tutup Frans.

Editor: Gokli