Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Wartawan Dilarang Meliput, Polda Kepri Bantah

Densus 88 Gelar Pra Rekonstruksi Perompakan TB HM Leo 1
Oleh : ali/dd
Rabu | 12-09-2012 | 13:21 WIB

BATAM, batamtoday - Tim Densus 88 bersama tim yang terbentuk dari Mapolda Kepri menggelar pra rekonstruksi perampokan di atas kapal TB HM Leo 1 yang disandarkan di dermaga Pelabuhan CPO Kabil, Rabu (12/9/2012).


Pengamatan batamtoday di lokasi, kurang lebih pra-rekontruksi dilaksanakan selama 2 jam dan dipimpin langsung oleh Kapolda Kepri Brigjen Pol Yotje Mende.

Namun disayangkan, pada saat awak media yang akan mendekati  TB HM Leo 1 tidak diperbolehkan mendekati kapal TB HM Leo 1 yang berada di samping kanan kapal milik KPLP. Bahkan polisi membuat daerah steril hingga radius 50 meter dari posisi kapal tersebut.

"Mas, tolong kerja samanya. Belum ada instruksi dari Kapoda langsung untuk rekan-rekan wartawan mendekati kapal. Bukan maksud menghalangi tugas wartawan tapi memang belum ada instruksi dari Kapolda," kata satu dari tiga anggota Brimob Polda Kepri berpakaian sipil ini saat mendekati wartawan.

Usai pelaksanaan rekonstruksi,  Kapolda Kepri turun dari kapal dan langsung memasuki mobilnya. Saat disapa awak media dengan meminta komentarnya melakukan rekonstruksi, Yotje bungkam seribu bahasa dan langsung meninggalkan lokasi.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Kepri AKBP Hartono membantah bila Densus 88 bersama tim yang dibentuk Polda Kepri melakukan pra rekonstruksi. Menurutnya, kedatangan Kapolda Kepri hanyalah untuk melakukan peninjauan TKP.

"Siapa yang bilang? Tidak ada rekonstruksi. Kapolda hanya ingin melihat secara langsung seperti apa kejadian di TKP pada saat terjadinya perompakan," katanya.

Disinggung keberadaan dua anggota Mako Brimob tersebut bertugas mengawal kapal TB HM Leo 1 dengan muatan minyak sawit, Hartono menyebutkan bahwa keberadaan keduanya adalah resmi sesuai dengan perintah dari Mabes Polri.

"Mereka resmi, memang atas perintah dari Mabes Polri," kata Hartono.

Meski dibantah, namun kenyataan di lokasi, tepatnya di atas kapal TB HM Leo 1 tampak dari kejauhan, 10 orang anak buah kapal tersebut maupun penyidik menggunakan kalung dengan kertas karton yang bertuliskan saksi, korban dan perompak.