Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dorong Pembelajaran Digital, Google For Education Indonesia Gelar Lokakarya Cara Baru Untuk Belajar
Oleh : Aldi Daeng
Selasa | 18-07-2023 | 14:24 WIB
gogle_for-eucation-01202283734.jpg Honda-Batam
oogle For Edication Indonesia menggelar lokakarya yang bertemakan 'Cara baru untuk belajar' di Hotel Radisson, Batam, Selasa (18/7/2023) (Foto: Aldy Daeng)

BATAMTODAY.COM, Batam - Untuk mendorong peningkatan pembelajaran di era Digital, Google For Education Indonesia menggelar lokakarya yang bertemakan 'Cara baru untuk belajar'.

Acara yang dihadiri sejumlah Kepala Dinas Pendidikan se-Provinsi Kepri itu di laksanakan di Hotel Radisson Batam, Selasa (18/7/2023).

Country Lead Google for Education Indonesia, Olivia Husli Basrin Menyambut baik lokakarya tersebut. Menurutnya, pada tahap awal ini, memilih kota Batam dan kota Tanjungpinang sebagai pilot projek dalam pembelajaran digital di Provinsi Kepri.

"Harapannya, ditingkat Provinsi akan kita lakukan kegiatan serupa untuk membantu sekolah pilihan melakukan transformasi pembelajaran digital,"ujar Olivia disela-sela acara lokakarya.

Olivia melanjutkan, dengan memanfaatkan bantuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dari Kemendikbud untuk pembelajaran digital, hal ini bisa sejalan dengan pemberdayaan teknologi pada program cara baru untuk belajar dari Google for Edication Indonesia.

Ia pun berharap, kegiatan seperti ini tidak berhenti di kota Batam dan Tanjungpinang, masyarakat Kepri secara keseluruhan seharusnya bisa menikmati pembelajaran digital yang maksimal.

"Pembelajaran digital ini akan bekerjasama dengan kepala sekolah, terutama pembelajaran atau pelatihan dan sertifikasi kepada guru-guru terkait digital," ungkap Olivia

"Sehingga siswa bisa lebih merasakan pengalaman menyenangkan, mendukung personalisasi pembelajaran bagi siswa memaksimalkan potensi siswa itu," tambahnya.

Disaat yang sama, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kepri mendukung tranformasi digital di bidang pendidikan di Kepri.

Kepala BPMP Kepri, Warsita mengatakan Kepri patut berbangga, hal ini karena dipilihnya Batam dan Tanjungpinang dalam pilot project Google For Education.

Untuk mencapai transformasi digital diperlukan dukungan dari pemerintah daerah, satuan pendidikan, termasuk juga BPMP yang selama ini sudah menyediakan berbagai platform digital demi mendukung kemajuan digitalisasi pendidikan.

Kehadiran pemerintah dalam menghadirkan jaringan internet, ketersediaan listrik dalam rangka transformasi digital guna mendukung pendidikan di Kepri.

"Untuk inovasi di pendidikan diperlukan akses yang mendukung. Untuk itu diperlukan komitmen semua pihak di bidang pendidikan," sebutnya saat menjadi Key Note Speaker Google For Education.

Menurutnya, beberapa inovasi yang bisa dilakukan di bidang pendidikan di antaranya, bidang pelayanan pendidikan di daerah, bidang kemitraan Disdik, dan satuan pendidikan, bidang digitalisasi sekolah, dan inovasi BPMP Provinsi Kepri.

Loka Karya ini cara baru untuk belajar ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan peserta didik dan satuan pendidikan. Google for education merupakan inovasi dalam pendidikan.

Kebijakan Kemendikbud tidak ada lagi Diklat, semua dilakukan dengan kemandirian dgn aplikasi. Google for education bisa menjadi wadah dan sarana. Google merupakan salah satu wadah untuk menunjang digitalisasi di bidang pendidikan.

"Kita harus berpihak pada pendidikan digitalisasi. Tanjung pinang dan Batam ditunjuk jadi pilot project pembelajaran di sekolah dengan google for education ini. Kita patut berbangga. Mari kita dorong, wajah pendidikan di Kepri ini maju, makanya tranformasi digital ditetapkan di Kepri," jelasnya.

Ia berharap transformasi digital bisa diterapkan di semua daerah di Kepri. Guru saat ini sudah melek IT. Beberapa kanal atau platform digital sudah disediakan dalam menunjang pendidikan digital di Kepri.

Warsita menyebutkan beberapa platform milik BPMP Kepri di antaranya, Teh Obeng, Ruang Teknologi, Tanjak Pancasila, yang sudah dimanfaatkan oleh satuan pendidikan.

"Pentingnya dukungan dalam hal regulasi anggaran dan komitmen kepala daerah, perangkat pemangku kepentingan harus selaras dan akselerasi. Sehingga terciptanya transformasi digital. Kuncinya adalah selaras dan akselerasi," ungkap Warsita.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri Andi Agung, Menyebutkan, apa yg dilakukan hari ini, merupakan lanjutan dari kurikulum merdeka.

Terpenting, Pemprov Kepri sudah membangun 77 Base Transceiver Station (BTS). Perangkat ini sebagai wadah untuk pulau terluar.

Menindaklanjuti program ini, Andi menjelaskan, dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan seluruh Kepala sekolah SMA/SMK se-Provinsi Kepri.

Menurutnya, saat ini untuk kota Batam, Karimun, Tanjungpinang dan Bintan, sudah tidak terlalu masalah terkait jaringan internet. Hanya saja yang perlu mendapatkan perhatian khusus itu Natuna, Anambas dan Lingga.

"Bagaimana anak-anak kita tidak lagi gaptek atau melek digitalisasi untuk bersaing. Dengan dibangunnya BTS itu bisa mempermudah dunia pendidikan dari segi digital," kata Andi Agung.

"Kami juga menghimbau kepada penggunaan internet, agar berinternet yang sehat. Ini menjadi perhatian kita bersama, termasuk kontrol dari orang tua," pungkas Andi Agung.

Editor: Surya