Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Harga Sayuran Melonjak di Batam, Warga dan UMKM Butuh Solusi
Oleh : Aldy
Jum\'at | 31-01-2025 | 10:44 WIB
sayuran-mahal.jpg Honda-Batam
Sayur mayur di Pasar Botania 1, Batam Center. (Foto: Aldy)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pasca libur Isra Mi'raj dan Tahun Baru Imlek, harga sayuran di pasar-pasar tradisional Batam mengalami lonjakan signifikan. Harga bayam dan kangkung kini tembus Rp 33-35 ribu per kilogram, memaksa warga, terutama ibu rumah tangga dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), untuk mencari alternatif guna menghemat pengeluaran.

Sabri, salah satu pedagang sayuran di Pasar Botania, mengungkapkan harga sayuran terus naik dalam sepekan terakhir. "Dulu harga Rp 20 ribu saja sudah dianggap mahal, sekarang bayam dan kangkung sudah di atas Rp 30 ribu per kilogram," ujarnya, Jumat (31/1/2025).

Tak hanya bayam dan kangkung, harga sayuran lain juga ikut melambung, seperti oyong yang mencapai Rp 32 ribu per kilogram dan pare Rp 30 ribu per kilogram.

Sementara itu, harga cabai merah masih bertahan di kisaran Rp 90-95 ribu per kilogram, tergantung kualitasnya, sedangkan cabai rawit dan cabai setan mencapai Rp 100 ribu per kilogram.

Kondisi serupa juga terjadi di Pasar Botania 2, di mana harga sayuran sawi mencapai Rp 27-29 ribu per kilogram. Namun, beberapa komoditas seperti timun lokal masih bertahan di Rp 15 ribu per kilogram, dan daun ubi menjadi satu-satunya sayuran dengan harga lebih terjangkau, yakni Rp 6 ribu per kilogram, berkat pasokan dari petani lokal.

Kenaikan harga ini berdampak langsung pada rumah tangga dan pelaku UMKM. Seorang ibu rumah tangga di Taman Raya mengaku sulit mengurangi konsumsi sayur untuk keluarganya.

"Anak-anak tetap harus makan sayur, mau tidak mau kita harus beli, meskipun mahal," keluhnya.

Rudi, seorang pedagang nasi campur, juga merasakan dampak signifikan dari kenaikan harga ini. "Sayur itu bagian penting dari menu pelanggan. Kami tidak bisa mengurangi porsi atau menaikkan harga secara tiba-tiba, jadi kami mencari alternatif sayuran yang lebih murah. Tapi ini bukan solusi jangka panjang," jelasnya.

Di tengah situasi ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Batam, Mardanis, belum memberikan tanggapan terkait lonjakan harga sayuran di sejumlah pasar di Batam. Upaya konfirmasi yang dilakukan hingga saat ini belum mendapat respons.

Diharapkan ada langkah konkret dari Pemerintah Daerah untuk mengatasi permasalahan ini dan menjaga stabilitas harga pangan di pasaran.

Editor: Gokli