Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kurang Dua Bulan Lagi, Rekam Data Penduduk Baru 35 Persen
Oleh : ypn/dd
Senin | 27-08-2012 | 12:54 WIB

BATAM, batamtoday - Meskipun batas waktu tinggal dua bulan lagi, namun proses rekam data penduduk baru selesai 35 persen. Pemerintah Kota Batam beralasan kurangnya jumlah peralatan jadi salah satu hambatan terbesar.


"Kalau sesuai ketentuan, proses rekam data penduduk e-KTP harus rampung Oktober 2012," ujar Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Batam di Gedung DPRD, Senin (27/8/2012).

Aturan itu, lanjutnya, berlaku untuk seluruh daerah di Indonesia dimana proses rekam data penduduk harus selesai pada Oktober 2012, bukan hanya Kota Batam. Namun, katanya, proses rekam data sejauh ini baru mencapai 35 persen dari total 707 ribu orang wajib KTP di Batam.

Menurutnya, salah satu kendala terbesar proses tersebut selama ini adalah kurang banyaknya jumlah alat rekam data. Dimana saat ini Kota Batam masih memiliki 25 unit alat rekam data yang tersebar di 12 kecamatan.

Meskipun sudah mendapat bantuan lima alat lagi dari Kabupaten Bintan dan empat dari Kota Tanjungpinang sehingga total sekarang menjadi 35, namun menurut dia jumlahnya tetap belum memadai.

Satu alat yang dioperasikan selama 10 jam cuma bisa mendata sekitar 150 orang sehingga tiap kecamatan hanya mampu mendata 300 orang per hari. Karena itu perlu tambahan alat lagi sehingga tiap kecamatan mampu mendata 700 orang per hari untuk mengejar target Oktober mendatang.

"Kalau mau cepat, satu kecamatan itu minimal mendata 700 orang tiap hari," katanya.

Dia mengaku sudah sejak Juli 2012 lalu meminta tambahan delapan alat lagi dari Kementerian Dalam Negeri melalui pemerintah provinsi. Namun sampai sekarang belum ada realiasai atas seluruh permintaan jumlah tambahan alat tersebut.

Disduk Batam hanya menerima informasi bahwa pada minggu ini akan datang tiga alat dari kementerian.

"Tambahannya baru tiga, padahal saya minta delapan. Idealnya, untuk mengejar bulan Oktober perlu tambahan delapan alat lagi," jelas Sadri.

Sedangkan mengenai animo masyarakat untuk menjalani rekam data di kecamatan dinilainya sudah cukup tinggi, begitu juga jumlah SDM operator alat-alat rekam data, juga memadai. Bila terjadi kekurangan staf yang menjadi operator, dia katanya bisa saja menambah personil dari kecamatan lain atau dari Disduk.