Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Peneliti Ungkap Penyebab Varian Omicron Lebih Menular dari Delta
Oleh : Redaksi
Selasa | 04-01-2022 | 10:44 WIB
omicron1.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Varian Omicron diyakini memiliki kemampuan lebih tinggi dalam menghindari kekebalan vaksin COVID-19 dibanding varian Delta. Seiring itu, penelitian di Denmark minggu lalu membongkar penyebab varian Omicron menyebar lebih cepat dibanding varian Delta, pemicu lonjakan kasus COVID-19 besar-besaran di sejumlah negara beberapa waktu lalu.

Sejak merebak pada November 2021, para ilmuwan berusaha mencari tahu penyebab Omicron menyebar lebih cepat dibanding Delta, namun menyebabkan gejala lebih ringan pada pasien COVID-19. Mengingat, kemampuan penularan virus ditentukan oleh lamanya di udara, kemampuan menempel pada sel, serta menghindari sistem kekebalan tubuh.

Peneliti di Denmark menyelidiki hampir 12.000 rumah tangga pada pertengah Desember 2021. Ditemukan, varian Omicron 2,7-3,7 kali lebih menular daripada varian Delta, khususnya pada orang yang sudah divaksinasi COVID-19.

Studi tersebut dilakukan oleh peneliti di Universitas Kopenhagen, Statistik Denmark dan Statens Serum Institut (SSI). Ia menunjukkan, virus menyebar lebih cepat karena memiliki kemampuan tinggi dalam menghindari kekebalan vaksin COVID-19.

"Temuan kami mengkonfirmasi bahwa penyebaran cepat (varian) Omicron terutama dapat dianggap berasal dari penghindaran kekebalan daripada peningkatan yang melekat dalam transmisibilitas dasar," kata peneliti, dikutip dari Reuters, Selasa (4/1/2022).

Sebanyak 78 persen warga Denmark sudah sepenuhnya divaksinasi COVID-19. Hampir 48 persen warga sudah menerima suntikan booster.

Studi tersebut juga menemukan bahwa orang yang sudah disuntik booster memiliki risiko lebih kecil untuk menularkan virus Corona, apa pun variannya, dibanding orang-orang yang tidak divaksinasi.

Direktur teknis SSI, Tyra Grove Krause, menyebut meski varian Omicron terbukti lebih cepat menular, tidak menyebabkan penyakit bergejala berat pada pasien COVID-19.

"Sementara Omicron masih dapat memberikan tekanan pada sistem perawatan kesehatan kami, semuanya menunjukkan bahwa itu lebih ringan daripada varian Delta," beber Krause.

Sumber: detik.com
Editor: Yudha