Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Amsakar Buka Pelatihan Tim Pendamping Percepatan Penurunan Stunting Kota Batam
Oleh : CR8
Selasa | 30-11-2021 | 12:04 WIB
pelatihan-stunting1.jpg Honda-Batam
Pelatihan Tim Pendamping Percepatan Penurunan Stunting Kota Batam. (Aldy Daeng/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Wakil Walikota Batam, Amsakar Ahmad membuka acara orientasi dan pelatihan tim pendamping percepatan penurunan stunting Kota Batam tahun 2021 di Asrama Haji, Selasa (30/11/2021).

Wawako menyampaikan, BKKBN Kepri sebulan yang lalu menyurati Pemko Batam dalam hal penanganan stunting dan mempersiapkan rencana aksi dan bekerja sama atau MoU dengan perguruan tinggi dalam rangka program pencanangan pendamping anak anak stunting.

"Batam sebagai role model untuk penanganan stunting di Provinsi Kepri, karena Batam sebagai kota pertama dalam pembentukan team penanganan anak-anak stunting, adapun rencana aksi yang dimaksud itu adalah pendataan keluarga stunting dan rembuk team percepatan stunting," ujar Amsarkar.

Menurutnya, keputusan pembentukan team penanganan stunting akan diselaraskan dengan tim Musrenbang Kota Batam. Kemudian dilakukan pembentukan tim pendamping anak-anak stunting sebanyak 534 kelompok di seluruh kecamatan dan kelurahan.

"Kita menyabut baik dan langsung melakukan rencana aksi mulai dari pembentukan team dan Alhamdulillah saya ditunjuk sebagai ketua dan memberikan pelatihan kepada calon pendamping anak stunting di seluruh kecamatan di kota batam dan pelatihan tersebut dibagi beberapa sesi, dalam satu sesi itu bisa tiga atau empat kelurahan," ujarnya.

Masih kata wawako, angka stunting secara nasional itu berkisar 27,7 persen diantara anak balita dan Provinsi Kepri berkisar 17 persen diantara anak balita dan Batam sendiri termasuk kota terendah angka stuntingnya yakni 6,02 persen.

Dalam kesempatan ini wawako memberikan pesan kepada peserta pelatihan pendamping anak stunting untuk mendata beberapa hal yakni yang pertama data calon pengantin, data ibu subur kemudian data ibu melahirkan dan menyusui. Dari data tersebut bisa menekan atau mencegah lebih awal anak dengan penderita stunting, supaya batam bisa mempersiapkan generasi cerdas dan unggul yang bisa bersaing di dunia global.

"Batam tergolong kota terendah angka stuntingnya yakni 6,02 persen dan kedepannya angka itu akan terus kita tekan sehingga batam bisa bebas anak stunting. Saya berpesan kepada ibu-ibu pendamping nantinya di lapangan agar betul-betul mendata hal-hal yang berhubungan dengan pencegahan anak stunting, sehingga kedepannya anak-anak kita bisa menjadi generasi cerdas dan unggul mampu bersaing di dunia global," kata wawako.

Untuk acara pelatihan pagi ini dihadiri sebanyak 186 ibu-ibu calon pendamping anak Stunting, terdiri dari tiga elemen masyarakat yakni dari Bidan, PKK dan posyandu, pelatihan meliputi pendataan secara digital model pelayanan dll. dalam satu sesi pelatihan melibatkan beberapa kelurahan disetiap sesinya, untuk hari ini dihadiri dari kecamatan batu aji yakni Kelurahan Kibing, Tempayang, Buliang, dan Kelurahan Tanjunguncang.

Editor: Yudha