Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Belajar dari Youtube, Nelayan di Bintan Putar Haluan Jadi Peternak Lebah Madu
Oleh : Syajarul Rusydy
Rabu | 17-03-2021 | 10:02 WIB
lebah-mantang.jpg Honda-Batam
Syafitra (kiri) saat menunjukkan lebah madu yang dia budidayakan sekarang ini. (Foto: Syajarul Rusydy)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Syafitra, salah seorang nelayan di Kampung Cenut, Kecamatan Mantang, Kabupaten Bintan, putuar haluan menjadi peternak lebah madu.

Profesi barunya itu ditekuni setahun belakangan, setelah belajar dari kanal Youtube. Bahkan, tanda-tanda kesuksesan mulai menghapirinya setelah panen madu setiap bulannya.

Pria yang akrap disapa Syafit itu membudidayakan dua jenis lebah, yakni kelulut dan apistrana atau lebah hutan. Awalnya, kata Syafit, lebah-lebah itu bersarang di rumah warga. Bahkan, sempat dianggap sebagai ancaman.

Situasi itupun langsung dimanfaatkan Syafit, tanpa harus bersusahpaya mencari lebah ke hutan untuk dibudidayakan. "Kalau tanya modal, kita tak ada, untuk lebah kita ambil di rumah warga. Sedangkan kotak untuk rumah lebah, kita ambil dari sampah yang hanyut di laut," jelasnya, Rabu (17/3/2021).

Sejak itu, Syafit memulai membudidaya lebah, setahun sudah dia geluti, dari mulai satu kotak sarang, kini sudah menjadi puluhan kotak terpajang di halaman depan rumahnya. "Dulu satu saja, sekarang alhamdulilah sudah ada puluhan," ujarnya.

Setiap bulanya, Syafit bersama tiga rekannya, sudah mulai rutin memanen madu. Dalam satu kotaknya, Syafit bisa menghasilkan satu sampai dua botol atau sekitar 450 ml/botol.

"Satu kotak bisa dua botol, kadang cuman satu botol. Ya lumayanlah untuk saat ini," kata dia, sembari mensyukuri apa yang telah dicapainya sekarang.

Syafit tergolong orang yang masih awam soal media sosial, untuk pemasaran dia hanya mengandalkan dari mulut ke mulut. Meski demikian, penjualan selain menyebar ke Bintan dan Tanjungpinang, madu asli yang dibudidayanya juga sudah menyebrang ke Kota Batam.

"Kita ini hanya ngandalkan mulut ke mulut saja. Pemasaran paling jauh ke Batam," tuturnya.

Budidaya lebah baru berjalan setahun, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Syafit pun terkadang masih melaut. Namun tetap tekatnya ingin mengembangkan budidaya lebah itu, hingga nantinya dapat menjadi suatu objek wisata baru di Mantang.

Pengembangan dilakukan secara mandiri, tidak ada campur tangan pemerintah maupun investor lainnya. Meskipun saat ini belum bisa dikatakan sukses, bahkan masih kurang untuk menutupi kebutuhan pokok sehari-hari, Syafit tetap ingin beternak lebah ke depannya.

Beberapa bulan belakangan ini, Syafit mulai rutin memberikan madunya kepada para lansia yang ada di Kecamatan Mantang secara gratis. Karena menurut Syafit, madu yang dikelolanya itu mempu meringankan penyakit yang menempel di tubuh para lansia.

"Harapan saya, semoga budidaya lebah ini bisa berkembang. Selain keuntungan, kampung kami (Mantang) juga bisa lebih dikenal banyak orang," harapnya.

Editor: Gokli