Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Geliat Pasar Seken Jodoh, Masih Jadi Idola Masyarakat Batam
Oleh : Paskalis RH
Sabtu | 27-02-2021 | 16:10 WIB
A-PASAR-SEKEN-JODOH_jpg2.jpg Honda-Batam
Suasana di Pasar Seken Jodoh Batam, Sabtu (27/2/2021). (Foto: Paskalis RH)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kota Batam terkenal dengan julukan sebagai surganya tempat berbelanja. Salah satu tempat belanja yang paling terkenal adalah pasar seken Jodoh yang merupakan kawasan perbelanjaan barang-barang seken dengan harga murah dan bervariasi.

Walaupun sering ditertibkan tim terpadu, namun para pedagang tetap kembali menggelar barang dagangannya, sehingga suasana pasar tetap ramai setiap harinya.

Salah seorang pedagang di pasar seken Jodoh, Ahmad, mengatakan seluruh masyarakat yang ada di kota Batam sudah sejak lama mengenal pasar seken Jodoh. Tepatnya di seputaran Pasar Tos 3000, pasar seken Jodoh menyajikan berbagai macam barang bekas (loak), yang notabene masih dapat dijual kembali kepada calon pembeli.

"Pasar seken Jodoh, merupakan salah satu pusat perbelanjaan barang-barang seken terbesar di Kota Batam," kata Ahmad di lapaknya, Sabtu (27/2/2021).

Walaupun menjajakan barang-barang bekas, pasar seken tetap memiliki daya magis karena terletak di komplek perbelanjaan yang cukup strategis.

Ahmad pun berharap, Pemerintah Kota Batam agar segera melakukan penataan sehingga tidak menimbulkan keserawutan. Apalagi, kata dia, saat ini pemerintah sedang gencar berkampanye tentang 'Visit Batam' yang bertujuan untuk menarik wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal untuk berkunjung ke Batam.

"Semestinya, pemerintah tidak hanya memfokuskan pengembangan di wisata pantai, namun mulai menggalakan wisata belanja yang mulai digemari dan dicari oleh pendatang, baik wisatawan lokal maupun wisatawan manca negara.

Di tempat yang sama, Agung yang juga pedagang barang seken di pasar seken Jodoh mengungkapkan, selama berjualan barang seken, ia bisa meraup keuntungan hingga Rp 1 juta tiap harinya.

"Keuntungan yang saya peroleh cukup banyak, sebab barangnya rata-rata berasal dari luar negeri seperti Singapura dan Malaysia," ujarnya.

Disinggung mengenai harga barang dagangan, Agung menyebut tidak bisa memberikan patokan harga. Sebab, harus dilihat dari kondisi barang yang dijual. Apabila masih sangat layak untuk dipakai atau digunakan dalam waktu jangka panjang, harganya cukup tinggi.

Begitu juga sebalikanya, apabila barang tersebut tidak begitu layak, maka harganya menjadi murah, sesuai kesepakatan antara penjual dan pembeli.

"Kalau soal urusan harga barang, kami sesama pedagang di sini sudah sepakat. Untuk barang yang masih sangat layak digunakan harganya masih cukup tinggi, tapi kalau yang kurang layak harganya murah, bagi kami disini yang penting kita bisa nego lah masalah harga barang," pungkasnya.

Editor: Dardani