Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Aksi Pemogokan Masih Berlanjut

Buruh PT Varta Mulai Alami Krisis Kepercayaan
Oleh : Gokli/Dodo
Jum'at | 25-05-2012 | 10:59 WIB

BATAM, batamtoday - Sembilan hari buruh PT Varta Micro Battery lakukan aksi mogok kerja di depan perusahaan. Namun, sejauh ini juga belum ada titik temu antara buruh dengan pihak manajamen, sehingga para buruh mulai mengalami krisis kepercayaan terhadap pihak-pihak terkait yang seharusnya mampu dan dapat menyelesaikan permasalahan ini tanpa harus berlarut-larut.

 

Puluhan buruh yang juga anggota serikat dalam aksi mogok kerja menyebutkan setelah perwakilan melakukan pertemuan dengan pihak menajemen yang selalu diwakilkan dengan kuasa hukumnya tidak ada hasil. Mediasi beberapa kali yang difasilitasi Disnaker Batam sama juga tak ada hasil, pertemuan yang difasilitasi Kepolisian juga tak menghasilkan kesepakatan. 

"Wajar kalau saat ini kami krisis kepercayaan karena pertemua dengan Walikota Batam juga tak ada hasil," kata Hendra, buruh PT Varta, Jumat (25/5/2012). 

Sementara itu, Ramon salah seorang pengurus PUK FSPMI PT Varta juga menyatakan dengar pendapat yang di Komisi IV DPRD Batam juga tak memuaskan lantaran pihak manajemen yang hadir saat ini hanya sekelas HRD dan kuasa hukum. Seharusnya, supaya permasalahan ini cepat selesai yang hadir dalam dengar pendapat itu minimal top manajemen yang dapat membuat keputusan di PT Varta.

"Situasi masih sama seperti kemarin bung, aksi tetap lanjut dan menunggu dengar pendapat kedua pada Senin mendatang di komisi IV DPRD Batam," terang Ramon.

Aksi mogok kerja yang dijalankan oleh parah buruh di depan perusahaan sempat terusik oleh kehadiran sejumlah aparat TNI di lokasi tersebut, kemarin. Pasalnya, buruh yang melakukan aksi mogok kerja tersebut masih berstatus pekerja dan juga aksi yang mereka lakukan adalah aksi damai bukan aksi anarkis yang dapat menimbulkan kerusakan fasilitas perusahaan.

Ketua PUK FSPMI Varta, Deddy Iskandar saat ditemui lokasi perusahaan lot 23 Batamindo menyebutkan permasalahan buruh dengan pihak menajemen belum juga berakhir, muncul lagi permasalahan baru. Permasalahan baru yang dia maksud yakni kedatangan aparat TNI ini membuat para buruh merasa takut dan risau. 

"Kedatangan aparat ini salah bentuk intimidasi bagi buruh karena aksi mogok kerja yang kami lakukan ini adalah sah dan legal," kata Deddy, kemarin.