Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perda RZWP3K Kepri Mendesak

Menteri Edhy Bergerak Cepat Tata Ulang Pipa dan Kabel Bawah Laut di Kepri
Oleh : CR-1
Jumat | 03-07-2020 | 09:20 WIB
menko-luhut111.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo saat kunjungan kerja ke Batam. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mendukung langkah cepat lintas kementerian/lembaga dalam menyelesaikan persoalan tumpang tindih labuh jangkar di Kepulauan Riau (Kepri). Dimana salah satu yang perlu dilakukan ialah terkait dengan penataan ulang pipa/kabel bawah laut.

Dia menilai, sudah sepatutnya masyarakat Kepri bisa mendapatkan banyak manfaat dari potensi daerahnya. Caranya dimulai dari Perda Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K) sebagai jawaban detail permasalahan di atas.

"Tadi kita sudah ikuti rapat dengan Kemenkomar. Jadi tadi diambil langkah-langkah cepat yang selama ini jadi bottle neck, salah satunya tentang lego jangkar," kata Menteri Edhy usai mengikuti rapat koordinasi di Batam, Kamis (2/7/2020).

Dalam rapat yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan ini, Menteri Edhy sepakat agar pipa/kabel bawah laut dirapikan. Tujuannya untuk menjaga kekayaan ekosistem laut, sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 32 Tahun 2019 tentang Rencana Tata Ruang Laut. "Semua konkrit," tegasnya.

Sementara Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, penataan pipa/kabel bawah laut akan dilakukan di seluruh Indonesia. Bahkan, dia memastikan pemerintah sudah menyiapkan lokasi bagi pipa/kabel yang sudah habis masa kontraknya.

"Semua dulu pating sliwer, itu habis kontraknya dia harus diarahkan ke koridor yang sudah ditentukan, seluruh Indonesia. Salah satunya di Batam ini supaya tertib," urainya.

Adapun dalam rapat koordinasi ini, Menko Luhut juga melibatkan pemerintah daerah guna memaksimalkan pendapatan asli daerah (PAD). Selain itu, disepakati pemerintah akan memangkas 11 area lebih jangkar menjadi lima.

"Di Batam ini ada 11 lego jangkar yang tak jelas sekarang kita buat 3. Kemudian ada 2 lego jangkar yang sudah ada di pelabuhan itu juga kita aktifkan," jelas Menko Luhut.

Sebelum melakukan rapat koodinasi, Menko Luhut dan Menteri Edhy sempat meninjau lokasi pembangunan pabrik pengolahan bouksit menjadi alumina di Pulau Bintan. Menko Luhut menilai proyek ini sangat penting karena bisa menghasilkan produk untuk industri hilir seperti badan pesawat terbang, bungkus aluminium hingga komponen barang elektronik.

"Proyek ini tadi sudah jalan dan kita harap awal tahun depan sudah mulai produksi," jelasnya.

Rapat koordinasi tentang labuh jangkar di Kepri sendiri dihadiri oleh Menko Luhut, Menteri Edhy, Kepala Pushidros TNI AL, Laksda Harjo Susmoro, Plt Gubernur Kepri Isdianto serta sejumlah pejabat teras dari masing-masing lembaga.

Editor: Yudha