Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hingga April, Empat Anak Jadi Korban Pencabulan di Batam
Oleh : Romi Chandra
Rabu | 22-04-2020 | 14:05 WIB
ilustrasi-pencabulan2.jpg Honda-Batam
Ilustrasi. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kasus pelecehan seksual atau pencabulan dan human trafficking yang melibatkan anak, masih saja marak terjadi di Kota Batam. Tidak hanya menjadi korban, namun ada juga anak yang justru dijerat hukum karena menjadi pelaku.

Berdasarakan data yang didapat, Unit VI bidang Pengasawan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Barelang telah menangani beberapa kasus dalam rentang waktu empat bulan terakhir, Januari hingga pertengahan April 2020 ini.

"Ada beberapa kasus yang kita tangani tentang tindak pidana pelecehan seksual dan human trafficking yang melibatkan anak sebagai korban dan ada juga yang menjadi pelaku," ujar Kanit PPA Ipda Dwi Dea Anggraini, Rabu (22/4/2020).

Dijelaskan Dea, dalam kasus yang ditangani pihaknya, ada sekitar lima anak yang menjadi korban. Empat di antaranya menjadi korban pelecehan seksual dan satu lainnya menjadi korban human trafficking.

"Empat anak yang menjadi korban cabul, rata-rata dilakukan oleh orang terdekatnya. Saat ini kasusnya ada yang masih dalam proses pemberkasan dan ada juga yang sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Batam," jelas Dea.

Sementara untuk anak yang dijerat karena melakulan perbuatan tindak pidana yang ditangani pihaknya berjumlah dua orang.

"Kita khusus menangani kasus tentang perempuan dan anak. saat ini ada dua anak yang dijerat karena melakukan pencabulan atau pelecehan seksual. Hal ini bisa dilakukan karena pergaulan dan mereka berpacaran sampai akhirnya melakukan hubungan suami istri," terang dea.

Ia sangat mengharapkan peran orangtua bisa lebih maksimal untuk mengawasi anak-anaknya sehingga tidak terpengaruh dan masuk ke dalam lingkungan yang tidak sehat untuk perkembangannya. Ditambah lagi pengawasan terhadap penggunaan ponsel yang bisa mempengaruhi mental anak.

"Kemajuan teknologi memang bagus, namun kalau tidak diawasi bisa berdmpak buruk terhadap anak. Karena itu peran orangtua sangat penting untuk mengasi anak-anaknya," pungkas Dea.

Editor: Gokli