Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jembatan Penyeberangan Anak Sekolah Itu Tinggal Sebatang Kayu
Oleh : Gokli/Dodo
Sabtu | 05-05-2012 | 16:19 WIB
jembatan-sebatang-kayu-1.jpg Honda-Batam

Jembatan darurat yang saban hari dilalui anak SDN 006 Seibeduk (kiri), kini hanya tinggal sebatang kayu saja (kanan). Foto: gokly/batamtoday)

BATAM, batamtoday - Curah hujan yang sangat tinggi beberapa hari terakhir di Batam, membuat jembatan penyeberangan di Perumahan Puri Agung menuju Mangsang, yang saban hari digunakan anak-anak sekolah SD Negeri 006 Seibeduk menuju sekolah mereka, rusak parah.

Jembatan yang dibangun secara swadaya warga dari kayu sepanjang empat meter tersebut, kini hanya menyisahkan sebatang kayu, dan tak layak lagi untuk dilalui oleh bocah-bocah Puri Agung untuk menempuh pendidikan di SD Negeri 006 Seibeduk.

"Beginilah situasinya sekarang, jembatannya tak bisa lagi dilalui anak-anak kami menuju sekolah. Terpaksa harus cari jalan lain yang jaraknya semakin jauh," papar Benjamin, warga Puri Agung, Sabtu (5/5/2012) siang.

Dikisahkan Benjamin, jembatan ini dulunya dibangun oleh warga supaya jarak tempuh anak-anak sekolah menuju SDN 006 lebih dekat dari Perumahan Puri Agung menuju Mangsang. 

Seiring berjalannya waktu, jembatan kayu tersebut semakin lama semakin keropos. Bahkan, beberapa hari belakangan ini curah hujan yang sangat tinggi membuat air parit di bawah jembatan meluap. Akibatnya, satu-persatu kayu jembatan hancur dan terlepas dibawa hanyut air parit.

"Namanya juga jembatan kayu, makanya gampang hancur oleh arus parit. Coba kalau pemerintah mau membangun jembatan ini dari beton, mungkin tak akan separah ini," keluhnya.

Beberapa warga Puri Agung lainnya juga mengeluhkan hal yang sama, karena jembatan rusak parah anak-anak mereka terpaksa menempuh jalan yang jaraknya lebih jauh untuk menempuh sekolah SD Negeri 006 Seibeduk.

"Belum ada rencana warga untuk membangun kembali, menunggu hal itu anak-anak kami terpaksa harus mutar dari jalan lain supaya bisa sekolah," tambah Nurmenti, warga lainnya.

Pantauan batamtoday di lokasi, jarak antara SD Negeri 006 Seibeduk yang terletak di daerah Mangsang memang tak jauh dari Perumahan Puri Agung, namun terdapat sebuah parit yang menjadi pembatas daerah tersebut.

Rusaknya jembatan ini jelas berpengaruh terhadap sejumlah anak sekolah yang saban harinya melintasi jembatan untuk sekolah. Sehingga, warga meminta dan memohon supaya pemerintah memberikan perhatian untuk membangun jembatan dari beton.

"Maunya pemerintah mau membangun jembatan ini, karena memang sangat dibutuhkan oleh anak-anak untuk sekolah," harap beberapa warga seperti yang dikatakan Nurmenti.