Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Maksimalkan CSR, Bright PLN Batam Mulai Program Kampung Wisata Sijantung
Oleh : Nando
Kamis | 21-11-2019 | 09:28 WIB
CSR_pln_batam.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Bright PLN Batam menanan 200 bibit Tebebuya di perkampungan nelayan, Kampung Sijanjtung, Galang, Batam (Foto: Nando)

BATAMTODAY.COM, Batam - Bright PLN Batam mulai melaksanakan program pengembangan di Kampung Sijantung, Kecamatan Galang. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), perusahaan penyedia listrik ini memiliki wacana mengubah wajah perkampungan nelayan ini, menjadi spot wisata baru.

Berada tepat di sebelah kawasan Camp Vietnam, yang menjadi salah satu situs wisata Batam. Pihak Bright PLN, mewacanakan Sijantung akan bertransformasi. Menjadi Kampung Wisata melalui pembentukan komunitas binaan sadar wisata yang berkelanjutan (sustainable).

Direktur Operasi bright PLN Batam, Awaluddin Hafid menjelaskan dalam tahap awal pihaknya memulai dengan program penghijauan. Dan melakukan penanaman 200 bibit pohon tabebuya, atau yang lebih dikenal dengan pohon berbunga sakura.

"Secara estetika ketika mulai berbunga, maka tidak hanya warga di kampung ini saja yang dapat menikmati keindahan bunga sakura seperti di Jepang. Namun juga akan menjadi spot yang instagramable, bagi wisatawan yang mengunjungi Camp Vietnam," ujarnya, Rabu (20/11/2019).

Upaya menarik para wisatawan yang ingin berfoto, di kawasan Kampung Sijantung. Menurutnya juga akan membawa dampak positif, terhadap peningkatan kunjungan ke salah satu situs sejarah di Kota Batam ini.

Tidak hanya itu, dalam kesempatan ini Bright PLN Batam juga membagikan sebanyak 50 bak sampah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

"Sebanyak 150-160 Kepala Keluarga yang ada di kampung ini, mayoritas adalah nelayan. Jadi tidak ada salahnya kita lakukan pembinaan, yang juga dapat dimanfaatkan sebagai mata pencaharian baru bagi warga sekitar," lanjutnya.

Awal juga menjelaskan, program CSR ini tidak hanya berhenti pada penanaman pohon tabebuya saja. Namun juga terhadap pengembangan wisata mangrove, yang menjadi salah satu potensi namun belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat.

"Jadi, disamping untuk mempertahankan hutan mangrove, juga berpotensi untuk dijadikan objek wisata. Dengan adanya hal ini tentunya diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat," paparnya.

Editor: Surya