Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tumpahan Minyak di Belakang Padang, Persoalan Lingkungan Menahun Tanpa Solusi
Oleh : Hendra Mahyudi
Minggu | 17-11-2019 | 14:32 WIB
limbah-belakang-padang.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Tumpahan minyak yang mencemari perairan Belakang Padang Kota Batam. (Foto; Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Masyarakat pesisir lautan yang mediami Pulau Belakang Padang Kota Batam, setiap tahunnya selalu "disuguhi" tumpahan minyak yang mencemari perairan mereka.

Mereka juga menjadi pihak yang paling dirugikan akan kejadian ini, terutama para nelayan yang menambatkan hidup melalui perairan sekitarnya. Sementara, kejadian ini terus terjadi berulang kali setiap tahun.

Informasi yang berhasil dikembangkan BATAMTODAY.COM, melalui Muhammad Suwardi, Penggiat Bank Sampah Bumi Bertuah yang tinggal menetap di Pulau Belakang Padang mengatakan, ini persoalan tahunan yang tak kunjung bisa teratasi.

Bahkan tumpahan minyak yang diketahui pada Minggu (17/11/2019) pagi ini disebutkan radiusnya cukup besar, yakni bisa dikatakan satu kawasan perairan Belakang Padang.

BACA: Limbah Minyak di Perairan Belakang Padang, Siapa yang Bertanggung Jawab?

"Tadi saya juga ada ketemu dengan orang dari Pulau Pemping, Kelurahan Pemping. Mereka sebutkan limbah minyak ini juga sampai ke kawasan perairan mereka, namun tidak terlalu mencolok seperti di Belakang Padang," ujar pria yang akrab disapa Ardi ini.

Saat BATAMTODAY.COM menghubungi Ardi, saat itu pukul 14:00 WIB, disebutkan siklus air laut di Belakang Padang lagi pasang dalam, sehingga memang limbah minyak yang berada di lautan terbawa semuanya menuju kawasan pantai Belakang Padang.

Saat kejadian ini, sekitaran pukul 12:00 WIB pagi, Ardi mengatakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam, Herman Rozi bersama stafnya telah turun ke lokasi untuk melakukan pemetaan dan pengambilan sampel minyak untuk dilakukan penelitian.

Hanya saja, lanjut Ardi, tidak terlalu banyak hal yang mereka sampaikan ke masyarakat sekitar.

"Tadi staf DLH sempat bicara sebentar, perihal minyak ini memang telah banyak ketumpuk di pinggir pantai, sementara di tengah lautan telah mulai berkurang terbawa arus pasang ke pesisir," ujar Ardi.

Akan tetapi, di sekitar kawasan rumah Ardi yang juga dialiri sungai kecil pembuangan air, sedikit agak ke dalam dari bibir sungai tersebut limbah minyak ini juga turut menghapiri. Hal ini menunjukkan bahwa penyebaran limbah kali ini di Belakang Pandang cukup sangat mengkhawatirkan.

"Lumayan banyak dan pekatlah tumpahan limbah minyak itu, cuma di dekat rumah saya tak terlalu menggumpal besar dan pekat seperti di kawasan depan Belakang Padang," pungkasnya.

Hingga berita ini diunggah, persoalan utama yang ingin disampaikan masyarakat hanya satu hal, yakni meminta pemerintah serius dalam menangani kasus tindak kejahatan lingkungan yang mengerikan ini dengan setegas-tegasnya.

Editor: Dardani