Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BTN Batam Tambah Kucuran Dana KUR Rp2,8 Miliar
Oleh : Ocep
Kamis | 12-04-2012 | 19:51 WIB

BATAM, batamtoday - Bank Tabungan Negara kembali mengucurkan dana kredit usaha rakyat (KUR) kepada para pelaku usaha UMKM di Kota Batam sebesar Rp2,8 mililar sehingga total dana KUR yang sudah disalurkan bank tersebut sepanjang tahun ini menjadi Rp9 miliar.

Pemberian dana tersebut direalisasikan dalam Akad KUR Massal yang digelar Bank BTN Kantor Cabang Batam di DC Mall, Kamis (12/4/2012).

BTN Kantor Cabang Batam memberikan dana KUR kepada 16 debitur yang terdiri dari para pelaku UMKM di bawah binaan Koperasi Bina Usaha Mikro.

Joni Prasetyanto, Branc Manager Bank BTN Batam mengatakan, jumlah dana KUR yang dikucurkan kepada para debitur sebesar Rp2,8 miliar.

"Hari ini Bank BTN mengucurkan Rp2,8 miliar kepada para debitur KUR," ujarnya.

Dengan demikian, lanjut dia, dari 2011 hingga April 2012 sudah ada sekitar 297 debitur KUR yang masih dilayani Bank BTN Kantor Cabang Batam.

Jumlah dana yang disalurkan itu juga menambah kucuran dana KUR yang sudah diberikan kepada para pelaku UMKM.

Dimana pada 9 Maret 2012 lalu BTN Batam juga sudah menyalurkan Rp6,2 miliar kepada 45 debitur sehingga dana KUR yang sudah dikucurkan sepanjang tahun ini menjadi Rp9 miliar.

Bank BTN Batam sendiri ditargetkan menyalurkan dana KUR sebesar Rp19,5 miliar pada tahun ini dimana target itu lebih besar Rp2 miliar dibandingkan tahun lalu yang hanya sebesar Rp17,5 miliar.

Namun dia optimisitis target itu akan terlampaui sama halnya seperti capaian pada tahun lalu yang sebesar hingga Rp39 miliar.

"Dengan jumlah Rp39 miliar lebih, cukup besar untuk ukuran kantor cabang secara nasional," sambungnya.

Apalagi, lanjutnya, Kantor Cabang Bank BTN Batam merupakan satu dari lima kantor cabang yang ditunjuk menjadi penyangga KUR dari Bank BTN secara nasional.

Joni juga mengapresiasi komitmen pengembalian kredit dari para pelaku UMKM di Batam yang menjadi nasabah KUR di Bank BTN dimana hingga kini NPL yang tercatat hanya sebesar 0,5 persen.