BATAM, batamtoday - Hampir seluruh Rumah Tahanan Negara (Rutan) di Indonesia mengalami over kapasitas, dan hal yang sama juga terjadi di Rutan Klas I Baloi, Batam.

Demikian dikatakan Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Sihabudin kepada batamtoday, Kamis (12/4/2012) di sela-sela kunjungannya di Rutan Baloi, Batam. 

"Hampir seratus persen Rutan di seluruh Indonesia mengalami over kapasitas penghuninya," ujar Sihabudin. 

Sihabudin menambahkan, guna menyiasati hal tersebut pihaknya memerintahkan kepada pihak rutan agar narapidana yang sudah menjalani putusan lebih dari satu tahun wajib dilimpahkan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). 

"Penghuni rutan yang sudah menerima putusan lebih dari satu tahun tempatnya harus di lapas, bukannya rutan sehingga tak terjadi lagi over kapasitas seperti ini," terangnya. 

Disinggung batamtoday tentang maraknya peredaran narkoba baik itu di rutan ataupun lapas, lanjut Sihabudin, hal itu tak lepas dari besarnya peredaran narkoba di luar sendiri, sebab keduanya sangat berkaitan. 

"Di luar saja banyak sekali peredaran narkoba, apalagi di dalam rutan maupun lapas, sebab mereka yang berada didalam ini adalah salah satu dari pengguna yang berhasil ditangkap atas perbuatannya," lanjut Sihabudin. 

Namun dengan banyaknya temuan-temuan itu, pihaknya semakin memperkuat pengawasan terhadap masuknya barang-barang haram iti agar tak mudah masuk ke dalam dan kembali dinikmati penghuni rutan. 

"Bukan hanya pengunjung saja yang kita perketat untuk masuk ke rutan, para petugas yang tak berdinas juga kita tak perbolehkan masuk apalagi ke area sel tahanan," jelasnya. 

Untuk kondisi keamanan di Rutan Klas I Baloi, Batam sendiri sudah cukup bagus pengamanannya dan telah sesuai dengan SOP dan Protap yang telah diatur selama ini. 

"Kondisi rutan di sini sudah bagus, sesuai dengan aturan yang telah kita tentukan dan disetiap titik telah dilengkapi dengan CCtv," pungkasnya.