Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Terlantarkan Pasien Jamkesmas

Dirut RSUD Tanjungpinang Salahkan Dokter
Oleh : Charles
Selasa | 10-04-2012 | 10:00 WIB
Pasien-Bobby-1.jpg Honda-Batam

Bobi Pasien penderita Usus Buntu yang di Telantarkan RSUD Tanjungpinang

TANJUNGPINANG, batamtoday-Direktur Utama Badan Layanan Umum (BLM) RSUD Tanjungpinang dr Eka Hanas Ariayanto mengaku sangat menyayangkan kejadian adanya penelantaran pasien oleh perawat dan dokter di RSUD Tanjungpinang. Atas kejadiaan ini, dirinya juga meminta maaf pada keluarga korban.

Hal itu disampaikan dr Eka Hanas Ariyanto kepada batamtoday saat dimintai tanggapannya terkait adanya pasien yang mengaku diterlantarkan perawat dan dokter RSUD Tanjungpinang, Senin (9/4/2012).

"Iya saya juga baru tahu itu, kebetulan hari Jumat dan Sabtu kemarin saya sedang tidak berada di Tanjungpinang. Ini memang kesalahan perawat dan dokter, dan saya akan menergurnya," ujar dr Eka.

Diakui dr Eka, setelah mendengar adanya pasien Jamkesmas yang komplain karena mendapat kekurangnyamanan pelayanan di RSUD Tanjungpinang, hingga dirujuk untuk melakukan operasi di RS TNI-AL, dirinya langsung mendatangi keluarga pasien untuk memperjelas kondisi dan kronologi sebenarnya.

"Dari sana kami meminta, karena pasien itu merupakan pasien Jamkesda, maka kami meminta agar baiaya penanganan operasi pasin akan dibayar oleh RSUD," ujarnya.

Dr Eka juga mengatakan, kalau dokter yang saat itu menangani pasien berhalangan masuk, hendaknya dapat dikoordinasikan, sehingga pihak RSUD dapat meminta bantuan dokter ahli penyakit dalam lainnya.

"Hal seperti ini sebenarnya tidak perlu terjadi, tetapi hal ini akan menjadi pengalaman bagi kami dalam memberikan pelayanan yang lebih baik lagi," ungkapnya.

Seorang pasien Jamkesmas penderita usus buntu, Bobi anak dari Moriana, warga Pulau Mensanak, Kabupaten Lingga yang berobat mengunakan Jamkesmas di RSUD Tanjungpinang pada Sabtu (7/4/2012), nyaris tewas karena batal dioperasi akibat dokter yang menangani operasinya tidak masuk kerja.

Kepada wartawan, Moriana mengaku sangat kecewa dengan pelayanan Dokter Robet dan RSUD Tanjungpinang, yang saat itu meminta anak-nya melalui perawat jaga untuk berpuasa sebelum operai dilaksanakan. Namun, dari pagi hingga malam ditunggu, operasi tak juga dilaksanakan akibat dokter yang menangani tidak masuk. Tak ayal, anaknya pun lemas dan pingsan.