Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Presiden Jokowi Prediksi Mobil Esemka Bakal Laku Keras di Pasaran
Oleh : Redaksi
Sabtu | 07-09-2019 | 10:28 WIB
mobil-esemka.jpg Honda-Batam
Presiden Jokowi didampingi sejumlah pejabat melihat mobil produksi PT Esemka, di Boyolali, Jateng, Jumat (6/9/2019) siang. (Jay/Humas)

BATAMTODAY.COM, Boyolali - Usai mencoba mobil pick up Esemka Bima 1.200 cc dan meresmikan pabrik perusahaan itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sempat menanyakan harga mobil yang memiliki brand dan principal Indonesia itu.

"Tadi tanya ke manajemen harganya berapa, pak? Rp 95 juta off the road, ya murah. Feeling saya laku keras," kata Presiden Jokowi menjawab wartawan usai meresmikan pabrik dan meluncurkan mobil PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka), di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (6/9/2019) siang, seperti dikutip situs resmi Setkab RI.

Meskipun mobil yang dicobanya merupakan produksi pertama pabrik mobil di Indonesia, Presiden menilai, kualitasnya cukup baik. Kalau ada kurang-kurang sedikit, Presiden memakluminya karena produksi pertama.

Tetapi secara umum, Presiden menilai, sudah sangat bagus untuk sebuah produksi pertama, baik dari sisi desain, nyetirnya juga enak.

Mandiri

Mengenai target pasar mobil Esemka itu, Presiden mempersilakan wartawan menanyakannya kepada manajemen PT Esemka. Presiden menegaskan, tidak ada bantuan pemerintah terhadap perusahaan yang memproduksi mobil nasional itu.

"Ini akan lebih baik kalau perusahaan swasta PT SMK sebagai perusahaan swasta itu ya mandiri, berani berkompetisi, berani bersaing dengan produk-produk lain. Akan bisa survive kalau punya produksi yang baik, harganya baik ya pasti pasar akan terima, masyarakat akan beli. Tetapi memang mempunyai sebuah keunggulan yaitu ini brand dan prinsipal Indonesia," ujar Presiden Jokowi.

Menurut Presiden, mobil yang dicobanya itu sama dengan mobil yang dulu pernah dicobanya saat masih menjadi Walikota Solo. Hanya saja jika mobil yang dulu jenis SUV, ini jenis pick-up. "Karena memang pasarnya yang lebih besar mungkin, mungkin ya, dari manajemen sudah survei pasarnya, pasarnya yang lebih menjanjikan mungkin yang pick up sehingga didahulukan," pungkas Presiden Jokowi.

Editor: Gokli