Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Agustus 2019, Kepri Deflasi 0,80 Persen
Oleh : Redaksi
Rabu | 04-09-2019 | 11:16 WIB
PasarSayur-tpi.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Kepulauan Riau pada Agustus 2019 mengalami defisit sebesar 0,80 persen.

Kepala BPS Kepri, Zulkipli mengatakan, deflasi di Kepri merupakan akumulasi dari deflasi yang terjadi di Batam sebesar 0,86 persen dan Tanjungpinang 0,38 persen. "Deflasi terjadi karena penurunan indeks harga konsumen dari 139,75 pada Juli 2019 menjadi 138,63 pada Agustus 2019 atau terjadi deflasi sebesar 0,80 persen," katanya, Selasa (3/9/2019) seperti dikutip situs resmi Diskominfo Kepri.

Ia menjelaskan, inflasi tahun kalender yakni Januari - Agustus 2019 sebesar 1,56 persen. Sementara inflasi pada Agustus 2019 terhadap Agustus 2018 sebesar 3,23 persen.

Zulkipli mengemukakan dari 339 komoditas yang menyusun inflasi Kota Batam, 84 komoditas di antaranya mengalami kenaikan harga dan 38 komoditas mengalami penurunan harga.

Sedangkan untuk Kota Tanjungpinang, dari 341 komoditas yang menyusun inflasi, sebanyak 55 komoditas mengalami kenaikan harga dan 38 komoditas mengalami penurunan harga.

Dari tujuh kelompok pengeluaran barang dan jasa yang menyusun indeks harga konsumen pada Agustus 2019, deflasi yang terjadi pada Agustus 2019 disebabkan oleh turunnya indeks dua kelompok yaitu kelompok bahan makanan turun sebesar 2,77 persen, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan turun sebesar 2,63 persen.

Sebaliknya, terdapat lima kelompok yang mengalami kenaikan indeks harga yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik sebesar 3,66 persen, kelompok sandang naik sebesar 1,44 persen, kelompok kesehatan naik sebesar 0,34 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik sebesar 0,14 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik sebesar 0,03 persen.

"Secara kumulatif, sampai dengan Agustus 2019 Kepri sudah mengalami inflasi sebesar 1,56 persen. Sementara itu, laju inflasi dari Agustus 2019 dibanding dengan Agustus 2018 tercatat sebesar 3,23 persen," katanya.

Dari 23 kota indeks harga konsumen di Sumatra, tercatat 15 kota mengalami deflasi dan delapan kota yang mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Metro sebesar 0,41 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Banda Aceh sebesar 0,07 persen.

"Kota yang mengalami deflasi tertinggi adalah Kota Bengkulu dan Kota Batam sebesar 0,86 persen dan deflasi terendah Kabupaten Lubuklinggau sebesar 0,07 persen. Kota Batam dan Kota Tanjungpinang menduduki peringkat ke-2 dan ke-7 dari 15 kota yang mengalami deflasi di Sumatra," ujarnya.

Editor: Gokli