Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kepri Ekspor 1.086 Ton Karet ke 5 Negara
Oleh : Redaksi
Rabu | 21-08-2019 | 11:52 WIB
ekspor-tani-kepri.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Sebanyak 1.086 ton karet dari Tanjungpinang siap diekspor ke-5 negara. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sebanyak 1.086 ton karet hasil pertanian Tanjungpinang, Kepulauan Riau diekspor kelima negara dengan total nilai mencapai Rp 22,5 miliar.

Kepala Karantina Tanjungpinang, Donni Muksydayan berharap Kementrian Pertanian melalui Balai Karantina Pertanian semakin banyak melepas ekspor komoditas pertanian. "Ribuan ton karet itu diekspor ke Amerika Serikat, Jepang, UEA, Pakistan, dan Korea," kata Donni Muksydayan melalui telepon, Rabu (21/8/2019), seperti dikutip situs resmi Diskominfo Kepri.

Pihaknya pun telah melakukan sertifikasi terhadap karet lempengan sebanyak 1.086 ton tersebut.

Ekspor komoditas pertanian seperti karet berdampak positif terhadap pendapatan negara. Selain itu, kesejahteraan masyarakat pun kian meningkat dan kemudian memperkuat perekonomian nasional.

"Dengan demikian, hal yang harus dilakukan ke depannya adalah terus meningkatkan kualitas dan kuantitas ekspor, sehingga memperbesar devisa negara," sebutnya.

Donni berharap, Tanjungpinang mampu memasok kebutuhan komoditas pertanian negara tetangga seperti Singapura.

Dan untuk mewujudkan hal itu, para petani diminta bekerja lebih ekstra serta menggandeng Badan Pengkajian Tekhnologi Pertanian (BPTP) dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian untuk meningkatkan hasil produksi pertaniannya.

Sebab menurut Donni, peningkatan kualitas menjadi persoalan yang harus diselesaikan agar komoditas yang dihasilkan petani memiliki nilai jual yang menjanjikan. "Dengan begitu, Tanjungpinang dapat mengekspor komoditas pertanian lainnya dan pemerinta daerah pun mendapatkan manfaat yang besar dari kegiatan ekspor tersebut," ujarnya.

Selain itu, kesejahteraan masyarakat pun kian meningkat dan kemudian memperkuat perekonomian nasional. "Dengan demikian, hal yang harus dilakukan ke depannya adalah terus meningkatkan kualitas dan kuantitas ekspor, sehingga memperbesar devisa negara," sebutnya.

Donni berharap, Tanjungpinang mampu memasok kebutuhan komoditas pertanian negara tetangga seperti Singapura. Dan untuk mewujudkan hal itu, para petani diminta bekerja lebih ekstra serta menggandeng Badan Pengkajian Tekhnologi Pertanian (BPTP) dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian untuk meningkatkan hasil produksi pertaniannya.

Sebab menurut Donni, peningkatan kualitas menjadi persoalan yang harus diselesaikan agar komoditas yang dihasilkan petani memiliki nilai jual yang menjanjikan.

"Dengan begitu, Tanjungpinang dapat mengekspor komoditas pertanian lainnya dan pemerinta daerah pun mendapatkan manfaat yang besar dari kegiatan ekspor tersebut," ujarnya.

Editor: Gokli