Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hitung Cepat Pengaruhi Pergerakan Pasar Obligasi
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 19-04-2019 | 14:24 WIB
obligasi2.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ilustrasi obligasi

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemilihan Umum 2019 telah selesai dilaksanakan pada Rabu (17/4/2019) lalu. Berbagai lembaga survei pun merilis hasil penghitungan suara berdasarkan metode quick count atau hitung cepat.

terhadap pasar obligasi di Tanah Air. Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri C. Permana melihat terjadinya penurunan yield Surat Utang Negera (SUN).

"Yield SUN 10 tahun (acuan) turun drastis dari 7,65 persen di Selasa (16/4) ke 7,58 persen pada Kamis (18/4). Meski demikian dari sisi aliran modal, menurut Fikri, belum ada kesimpulan apapun karena memang waktunya masih singkat.

Di samping lelang juga baru akan diadakan pada pekan depan. Fikri memperkirakan, antusiasme investor asing baru akan terlihat pergerakannya pada lelang pekan depan. Antusiasme dilihat dari banyaknya permintaan di pasar primer.

Apabila Pemilu 2019 dimenangkan oleh petahana, Fikri melihat, dalam jangka pendek pasar akan relatif merasakan Jokowi effect. Artinya, antusiasme pasar lebih tinggi jika dibandingkan Prabowo Subianto yang menang.

Hal ini lebih dikarenakan kebijakan ekonomi Joko Widodo relatif dapat diprediksi pasar. Sebab, kemungkinan kebijakan yan diambil relatif akan sama atau meneruskan yang sudah ada sebelumnya. Sedangkan bila Prabowo menang mungkin akan ada sedikit penyesuaian di pasar khususnya dari sisi kebijakan yang diambil.

Namun secara jangka panjang, dampaknya mungkin relatif hampir sama. Hal ini lebih karena secara makro, sumberdaya yang dimiliki hampir sama.

Tidak hanya itu, tantangan yang dihadapi juga relatif akan sama. "Mungkin caranya aja yang sedikit berbeda," tutup Fikri.

Sumber: Republika.co.id

Editor: Surya