Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kerjasama dengan TNI AL, BI Kepri Lepas Kas Keliling Ke Pulau Terluar, Terdepan dan Terpencil
Oleh : Nando Sirait
Rabu | 27-03-2019 | 16:01 WIB
kri-lepu1.jpg Honda-Batam
Pelepasan kas keliling Bank Indonesia ke pulau terluar Kepri menggunakan KRI Lepu. (Foto: Nando)

BATAMTODAY.COM, Batam - Bank Indonesia Perwakilan Kepulauan Riau (Kepri) bekerjasama dengan TNI Angkatan Laut melakukan pelepasan kas keliling BI di kepulauan terluar, terdepan dan terpencil (3T).

Kerjasama ini dimulai dengan pelepasan KRI Lepu, yang dilaksanakan di Dermaga Utara Pelabuhan Batuampar, Rabu (27/3/2019) pagi.

Nantinya mulai 27 Maret hingga 2 April, KRI Lepu dijadwalkan akan berlayar ke enam daerah di Kepri, Riau, dan Sumut, melayani pertukaran uang rupiah di pulau-pulau tersebut. Yakni Tanjung Batu, Kundur, Selat Panjang, Bengkalis, Rupat dan Belawan.

Kegiatan dimaksudkan, dalam rangka memenuhi kebutuhan uang rupiah dalam jumlah yang cukup, jenis pecahan yang sesuai dan kondisi uang yang layak edar di masyarakat.

Dalam sambutannya, Laksamana Pertama Yusup, mengatakan, kerjasama TNI AL dan BI dalam distribusi uang ini, telah berjalan selama 8 tahun. Dalam kurun waktu itu, kegiatan yang dilakukan menjangkau ke pulau-pulau terkecil yang sulit dijangkau.

"Saat ini juga sedang berjalan hal serupa di wilayah Jawa Timur," paparnya.

Pada tahun lalu, ada 85 pulau di Indonesia yang tersentuh program ini. Seperti di Kepri, Jawa Timur, NTB dan lain-lainnya. Program ini selaras dengan tugas TNI sesuai Undang-Undang No.34 Tahun 2004. Salah satu tugasnya, memberdayakan wilayah pertahanan laut.

Pelaksanaannya dengan memberikan pelayanan di wilayah tersebut secara ekonomi. Dikatakan, ketersediaan uang yang memadai sangat mendukung kegiatan ekonomi.

"Ini juga untuk menjaga rasa nasionalisme masyarakat di perbatasan. Kegiatan ini menjadi sarana meningkatkan nasionalisme. Semoga kegiatan ini bisa berjalan berkelanjutan," harapnya.

Yusup berpesan kepada Komandan KRI Lepu untuk melakukan perencanaan dengan baik dan matang, selama kegiatan berlangsung. Karena ada enam daerah yang akan dilalui. Termasuk memperhatikan kondisi cuaca yang sangat dinamis.

"Lebih baik terlambat daripada tidak sampai tujuan. Bekali semua ABK kapal yang ada di kapal dengan pemahaman dalam pelayaran ini. Kita mendoakan yang terbaik sampai akhirnya, 2 April 2019 mendatang," kata Yusup.

Editor: Yudha