Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diskusi Publik Bersama Pengusaha

Lukita Optimis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Bisa Tercapai
Oleh : Nando Sirait
Selasa | 03-07-2018 | 17:28 WIB
diskusi-bp1.jpg Honda-Batam
Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo saat diskusi bersama pelaku ekonomi di Grand i hotel. (Foto: Nando)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo, menyatakan untuk semester II tahun 2018 pihaknya menargetkan angka 5 persen untuk pertumbuhan ekonomi Batam. Hal itu dapat dicapai mengingat positifnya pertumbuhan ekonomi Batam pada kuartal I 2018 yang mencapai angka 4,47 persen.

"Dengan pertumbuhan ekonomi Kepri 4,47 persen, kami melihat ada optimisme yang bisa dikembangkan di sektor lain. Banyak hal yang mesti didorong dan diperkuat," ujarnya sesaat setelah Diskusi Publik bersama seluruh pelaku usaha Batam di Grand I Hotel, Selasa (3/7/2018).

Dalam diskusi tersebut, pihak BP Batam melibatkan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepri, Himpunan Kawasan Industri (HKI), pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), dan lainnya. Jalannya kegiatan itu berlangsung tertutup.

Lukita menambahkan, dalam diskusi ini BP Batam menjaring masukan dari berbagai pihak demi mendorong pertumbuhan ekonomi Batam. Itu bisa dibilang sebagai preview untuk kegiatan diskusi.

"Kami tidak dalam posisi menjawab. Kami mendengar masukan. Jawaban akan disampaikan pada pertemuan Rabu. Mengundang pelaku usaha, dan instansi vertikal, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Pemko Batam dan Pemprov Kepri," lanjutnya.

Dalam mencapai hal ini Lukita mengingatkan, perlu usaha bersama jika ingin memajukan perekonomian Batam seperti dulu yang sempat tumbuh hingga belasan persen. Kemudian menjadi 7 persen, merosot menjadi 2,01 persen dan bangkit kembali pada kwartal I tahun ini.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepri, Gusti Raizal Eka Putra mengatakan, dari pertumbuhan ekonomi Kepri 4,47 persen ini, tentunya ada langkah yang perlu dilakukan. Capaian itu bisa dibilang sebagai momentum untuk peningkatan ekonomi selanjutnya.

"Karena itu perlu ada evaluasi, langkah ke depan untuk mendorong penguatan ekonomi Kepri, khususnya Batam," tuturnya.

Begitupun dengan soal regulasi. Diharapkan tak ada lagi regulasi yang menghambat industri di Batam. Batam diharapkan bisa memberikan kontribusi yang besar untuk ekspor.

"Untuk harga, perkembangan harga di Batam dan Kepri lebih baik. Memang ada tekanan kemarin ketika menghadapi puasa dan Lebaran. Ini jadi PR kita. Ada faktor struktural yang perlu diperbaiki," paparnya.

Dikaitkan dengan kegiatan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), menurut Gusti itu untuk jangka pendek saja. Perlu langkah lain yang bisa berjangka panjang. Tentunya perlu kesepahaman yang sama antar pihak terkait.

"Kami harapkan dukungan dari BP Batam. BP Batam di kepemimpinan pak Lukita pun sekarang sudah menjadi bagian dari TPID. Karena syarat untuk meningkatkan daya saing tinggi itu bisa dicapai, kalau inflasi rendah," katanya.

Editor: Yudha